"Pa, sebaiknya kita jangan pakai Dokter Rissa lagi. Papa harus cari dokter lain" gumam Shela.
Damar mengernyitkan dahinya. "Memangnya kenapa ma? Kenapa tiba-tiba mama jadi berubah pikiran?" tanya Damar bingung.
"Papa kan dengan sendiri dari ceritanya tadi, kalau dia itu sempat depresi dan hampir gila. Mama takut aja kalau Dokter Rissa itu dokter gadungan di rumah sakit tersebut"
"Jangan sembarangan bicara ma, kenapa sih mama selalu saja berprasangka buruk dengan orang lain" gerutu Damar yang langsung meninggalkan istrinya begitu saja.
Damar sangat kesal karena istrinya selalu saja berprasangka buruk dengannya. Apalagi tentang Rissa, padahal Rissa itu adalah dokter terbaik di rumah sakit tempatnya bekerja.
"Papa, kenapa mama di tinggal sih. Mama kan belum selesai bicara" seru Shela.
"Cukup ma! Papa tidak ingin dengar ucapan mama lagi. Asal mama tau ya, Rissa itu dokter terbaik di rumah sakit tempatnya bekerja" ujar Damar yang langsung masuk ke kamarnya.