Diana masih termenung di kamarnya, ia sangat menyesali perbuatannya memukuli Tania seperti orang yang sedang kerasukan. Bagaimana mungkin ia sampai setega itu, padahal sedari dulu ia yang mengandung dan merawatnya. Tapi tiba-tiba ia malah berubah menjadi monster yang menakutkan.
Diana menghela nafas sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. "Bagaimana bisa aku jadi setega itu pada Diana" gumam Diana.
Diana beranjak dari meja kerjanya dan hendak pergi tidur, namun ia teringat dengan Rayyan. Diana langsung meraih ponselnya dan mencari nomor Rayyan, setelah itu Diana mencarinya melalui aplikasi whatsapp namun hasilnya nihil nomor tersebut tidak terdaftar di whatsapp.
Diana memutuskan untuk meneleponya dan benar saja nomor itu masih aktif, Diana berharap Rayyan akan menjawab teleponnya. Namun harapannya pupus karena Rayyan sama sekali tak menjawab teleponnya.
"Rayyan, kenapa kamu gak mau menjawab telepon ku" gumam Diana.