"Sudah ya Santi, jangan menangis lagi. Ini semua bukan salah kamu, ini juga salah ku. Andai dulu aku mendengarkan perkataan ibu dan menjaga jarak dengan Diana, mungkin semuanya tidak akan terjadi seperti ini" Rahman mencoba untuk menenangkan Santi.
Sementara itu di lain tempat, sang bibi yang ingin masuk ke dalam kamar Santi mengurungkan niatnya karena tidak sengaja melihat Santi yang sedang menangis di pelukan Rahman. Sang bibi bingung dan memutuskan untuk kembali membawa makanannya ke dapur.
"Loh, bi kok makanannya di bawa lagi? Apa Santi tidak mau makan?" tanya Pak Damar yang kebetulan ingin ke kamar Santi.
"Begini tuan, tapi tadi pas saya mau masuk. Mbak Santi lagi nangis di pelukannya Den Rahman, saya jadi nggak enak mau masuk Tuan"
"Apa? Santi menangis?"
"Iya Tuan"
"Yaudah ayo bibi ikut saya biar saya yang mengetuk pintunya.
"Baik tuan"