Diana sedang bersiap-siap untuk pergi dari hotel ini, siang ini ia harus menghadiri sidang perceraiannya dengan Rahman, hati Diana terasa kalut bagaimana bisa ia melupakan begitu saja orang yang telah menemaninya selama hampir 5 tahun. Ia harus kuat menghadapi semua ini dan ia juga telah siap jika harus kehilangan hak asuh Tania, putri semata wayangnya.
"Aku harus pulang dan menghadiri sidang perceraian itu, karena bagaimanapun aku tidak boleh terlihat lemah di hadapan Mas Rahman" gumam Diana lirih.
Diana segera melajukan mobilnya kembali ke rumah, hari ini ia tidak masuk bekerja karena harus menghadiri sidang tersebut. Sesampainya di rumah, Diana langsung masuk ke dalam kamar dan hal itu diikuti nya oleh sang mama.
"Diana, kamu dari mana saja Diana?" panggil sang mama.
"Bukan urusan mama" sahut Diana ketus dan langsung menutup pintu kamarnya.
Bu Shela tersentak kaget dan langsung kembali ke ruang tengah menemui suaminya.
"Bagaimana ma?" tanya suaminya.
