Rahman baru saja tiba di rumahnya setelah dari apartemen Sabila, ia langsung membasuh wajahnya agar terasa lebih segar. Setelah itu barulah ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, Rahman menghela nafas panjang sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.
Rahman masih tidak habis pikir dengan kenyataan jika Santi memiliki hubungan saudara dengan Diana. Bagaimana bisa hal itu bisa kebetulan terjadi, mengingat ia memiliki hubungan dengan keduanya.
"Hah! Bagaimana bisa semua ini terjadi, wanita yang ada di hatiku keduanya memiliki hubungan saudara" ujar Rahman sambil menghela nafas panjang.
Rahman memijat keningnya yang terasa berat, ia masih sulit percaya jika Pak Damar adalah ayah dari Santi dan Diana. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan di pintu kamar Rahman, ia segera membukakan pintu tersebut dan di lihatnya sang mama sudah ada di hadapannya.
"Mama" ujar Rahman.
"Mas, kamu dari mana?" tanya sang mama.
"Aku abis dari apartemen Sabila, ma"
"Nemuin Santi?"