Mayang termenung memikirkan ucapan Rahman yang sejak tadi menggelayut di pikirannya. Apalagi Zahra adalah benar-benar perempuan yang Rahman cari, karena kemiripan yang Mayang lihat sangatlah mirip.
"Ra" panggil Mayang.
"Kenapa?"
"Sebenernya cowo yang tadi itu siapa? Kenapa dia bilang kalau itu Santi" tanya Mayang bingung.
"Dia itu orang yang beberapa hari yang lalu ngadain acara di Lyvia's cafe. Yang istrinya ngasih hampers untuk aku"
"Apa kamu tidak penasaran? Dia terlihat seperti memang mengenalmu, apa kamu tidak ingin tau siapa kamu sebenarnya? Ingat Ra, kamu itu bukan Zahra, tapi Santi" ujar Mayang.
Zahra menghela nafas. "Mayang, aku bingung. Aku harus bagaimana? Karena yang aku tau Pak Rahman itu sudah memiliki istri, jadi bagaimana mungkin aku ini tunangannya"