Trin Trin
Bima membunyikan klakson untuk memberikan kode pada Zahra.
Tak lama kemudian Zahra keluar dari warung bakso yang ada di sebrang kampusnya. Zahra melambaikan tangannya pada Bima yang menunggunya di dalam mobil. Zahra segera menyebrang jalan untuk menghampiri Bima, Bima pun langsung turun dari dalam mobil.
"Mas" ujar Zahra yang langsung mencium punggung tangan Bima.
"Gimana sayang kuliah nya hari ini?" tanya Bima sambil menyelipkan rambut Zahra ke belakang telinganya.
"Alhamdulillah lancar mas, dan seperti biasa Pak Mukti masih nanya aku terus soal mau atau nggak aku jadi asdos nya dia." (Asdos : Asisten dosen).
"Heh!" Bima menghela nafas.
"Kenapa gak kamu terima aja sih yank? Kasihan tau Pak Mukti" seru Bima.
"Heuh"
"Iya kenapa gak di terima aja penawaran Pak Mukti,"
"Nanti lah mas, pikir-pikir dulu."
Zahra segera berjalan menuju kursi penumpang, Bima mengekorinya di belakang dan membukakan pintu untuk Zahra.
"Terima kasih, mas!"