"Kamu kata siapa?" tanya Diana bingung.
"Maaf ya mbak, bukannya saya mau ikut campur. Tapi pas tadi mbak keluar dari kamar dan duduk di samping ibu mertuanya mbak, saya gak sengaja liat tatapan ibu mertua mbak sangat sinis. Maaf loh mbak kalau saya salah mengartikan" ujar Semesta.
Diana menghela nafas. "Kamu gak perlu minta maaf, karena apa yang kamu lihat memang benar adanya".
Semesta merasa prihatin mendengar penuturan Diana, ia tidak menyangka jika Diana mendapat perlakuan buruk dari ibu mertuanya. 15 menit kemudian mereka berdua tiba di pemakaman, Semesta segera memarkirkan motornya.
Lalu mereka berdua bergegas berjalan menuju tempat Santi di makamkan. Diana sangat sedih karena ia seperti tidak memiliki tempat di sini, buktinya semua orang sibuk dengan keluarganya masing-masing tanpa mempedulikan keberadaannya. Terlebih lagi dengan mertuanya yang begitu memberikan perhatian pada Fira, sedangkan Diana yang sedang mengandung cucunya sendiri seperti tidak penting baginya.