1 hari menjelang hari pertunangan, Diana merasa cemas dan ragu untuk menjalani pertunangan dengan Rahman. Diana jadi sering kali merasa tidak tenang dan gelisah, sesekali ia menangis tanpa sebab. Pintu kamarnya terbuka dan sang mama datang menghampirinya.
"Diana, kamu kenapa?" tanya sang mama.
Diana menoleh ke arah sang mama dan memeluknya. "Ma, aku takut" ujar Diana terisak.
Sang mama terkejut. "Takut kenapa sayang?".
"Ma, aku takut kalau aku gak bisa jadi istri yang baik untuk Mas Rahman" seru Diana.
Sang mama melepaskan pelukannya. "Diana, sayangnya mama dengerin perkataan mama ya. Kamu itu sudah berjuang sampai seperti ini, walau bukan seperti ini yang mama inginkan. Tapi kamu gak boleh nyerah, kamu sudah dapatkan apa yang kamu mau. Masa kamu mau menyerah begitu saja, denger mama Diana gak ada seorang pun yang boleh menyentuh kebahagiaan anak mama satu-satunya. Kamu gak usah takut Diana, kamu harus lanjutkan perjuangan kamu yang sudah sejauh ini" gumam sang mama.