Rahman sedang sibuk mengemasi barang-barang miliknya, malam ini ia akan kembali ke Jakarta menggunakan pesawat. Ia merasa sedih karena belum sempat dirinya menemukan Santi, tapi ia di paksa untuk kembali karena urusan pekerjaan. Sabila menghampiri Rahman dan memberinya semangat agar tidak sedih. Karena bagaimanapun tugasnya sebagai owner di perusahaan juga sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan dan juga para karyawan.
"Mas, kamu yang sabar ya. Insyaallah, Santi pasti akan di temukan dalam keadaan sehat" gumam Sabila.
"Aku sangat sedih Sabil, bagaimana bisa aku bekerja tanpa memikirkan Santi. Sedangkan sampai sekarang aku tidak tau bagaimana nasibnya sekarang" seru Rahman lirih.
"Kamu gak boleh patah semangat mas, yang penting doa kamu untuk Santi jangan sampai putus. Karena bagaimanapun doa itu paling mujarab".
Rahman menghela nafas. "Iya Sabil, pokoknya kamu kabarin aku terus ya tentang perkembangan Santi".
Sabila tersenyum. "Pasti mas, kamu jangan khawatir".