Rahman sedang termenung mengingat kejadian tadi siang, ia sangat shock ketika mendengar pernyataan Semesta jika Santi membalas pesannya namun pesan miliknya sama sekali tidak di balas oleh Santi. Tak lama kemudian Sabila menghampirinya sambil membawakan secangkir kopi untuknya, Sabila sangat prihatin melihat keadaan Rahman yang terlihat sangat Sedih karena memikirkan Santi.
"Mas, ini aku bawakan kopi untuk kamu. Di minum ya, karena aku buatnya hangat tidak terlalu panas" gumam Sabila sambil meletakkan secangkir kopi di atas meja.
"Terima kasih Sabil" sahut Rahman lirih.
"Mas, kamu kok gak semangat gitu sih, ayo dong mas semangat" gumam Sabila.
Rahman menghela nafas. "Bagaimana aku bisa semangat Sabil, kalau calon istri aku aja sampai sekarang gak tau kabarnya gimana" gumam Rahman.
"Sabar mas, kita kan lagi usaha. Yang penting kita sudah lapor polisi, jadi tugas kita sekarang tinggal berdoa agar Santi cepat di temukan" gumam Sabila.
