Diana baru saja tiba di ruangannya, ia masih shock dengan perlakuan Rayyan padanya. Bagaimana tidak, tiba-tiba Rayyan mencium pipi kanannya begitu saja. Diana mencoba untuk mengatur nafasnya yang masih terengah-engah karena ia pergi dari hadapan Rayyan begitu saja dan berlari saat menuju ruangannya.
Diana membenamkan wajahnya di atas meja dengan cara menopang di kedua tangannya. Ia masih tidak habis pikir akan mengalami hal ini, ingatannya kembali memutar ketika Rayyan menyatakan perasaannya pada Diana. Dan saat itu juga Diana merasa dirinya seperti orang yang begitu berharga bagi Rayyan, namun Diana malu untuk mengakuinya.
"Astaga, kenapa bisa kamu merasa berharga bagi Rayyan, Diana" gumam Diana dalam hati.
Tak lama kemudian terdengar asisten pribadinya datang menghampiri nya, Diana tersentak kaget dan langsung mengangkat kepalanya.
"Suster, bikin kaget aja" gumam Diana.
"Maaf, dok kalau saya bikin kaget. Ada tamu yang mau ketemu sama dokter"