Rahman dan Diana segera berpamitan untuk pulang, setelah ini mereka berdua langsung menuju kediaman orang tua Rahman. Perasaan Diana makin tak karuan ketika akan menuju rumah orang tua Rahman, Diana takut jika harus berhadapan dengan mama mertuanya. Mengingat hampir 3 tahun ini, ia sudah terbiasa jauh dari sang mama mertua dan tidak perlu mengatur mentalnya untuk bertemu dengan beliau.
"Diana, kamu kenapa? Kok ngelamun" tanya Rahman.
"Ah, nggak kok mas. Gimana kalau nanti pas kita sampai rumah mama, kita kasih surprise kaya tadi? Kamu turun duluan dan setelah itu aku sama Tania nyusul buat kasih suprise ke mereka" ujar Diana mencoba untuk mengalihkan.
"Boleh juga ide kamu, oke aku setuju" gumam Rahman antusias.
Diana menghela nafas panjang, ia bersyukur jika Rahman tidak menyadari kalau dirinya sedang mengalihkan pembicaraan. Diana mencoba untuk memejamkan matanya sejenak, mengingat jalanan ibukota sangat macet ketika sore hari.