Aisyah merasa ketakutan didalam gudang, berkali-kali dia menjerit minta tolong tapi hasilnya nihil, tak seorangpun datang menolongnya.
Kali ini ia berusaha untuk tenang dan menarik nafas panjang supaya bisa mengurangi rasa takut yang kini menguasai dirinya.
Baru saja ia mulai menguasai diri, kini Aisyah dikagetkan dengan lampu yang tiba-tiba mati kemudian nyala lagi dan seterusnya begitu. Melihat kejadian itu Aisyah yakin memang digudang ini ada penunggunya, kemudian ia membaca ayat kursi dan surat-surat pendek lainnya, dan ajaibnya lampu yang sedari tadi mati nyala, kini padam. Aisyah berusaha menyalakannya, tapi sayang lampu itu tetap tidak mau nyala.
Kini gadus itu dikejutkan oleh suara wanita yang tengah menangis, suara itu terdengar makin lama makin keras.
"Ya Allah!, lindungi aku ya Allah," gumam Aisyah dalam hati sembari ia membaca ayat kursi
Namun bukannya suara itu menghilang malah semakin kencang dan mulai mendekat.
"Mohon maaf bila kehadiranku mengusikmu penunggu gudang, tapi percayalah aku tak akan mengganggumu, aku hanya korban disini." suara Aisyah berkata lirih
Setelah berkata demikian tiba-tiba terdengar suara kursi dibanting.
**Bruggg!!!
"Diamlah...!!, hentikan membaca ayat kursi!!! " teriak seorang wanita misterius
Dan kini bulu kuduk Aisyah sudah mulai berdiri, dia berusaha mundur dari tempatnya berdiri. Ia melihat sosok wanita berambut panjang dengan busana putih dan penuh luka serta darah. Wanita itu berjalan mendekati Aisyah dengan posisi ingin mencekiknya.
Aisyah berusaha mengambil apa saja yang ada didekatnya sebagai senjata untuk melindungi diri, dan tanpa sengaja dia menginjak sebuah manekin yang tergeletak dilntai.
**Praak!!!
"Kau menghancurkan rumahku!!" teriak wanita itu yang kini terlihat sangat marah.
"Brug!! "
Aisyah kini jatuh dan terpojok disudut gudang, dia tidak bisa lari lagi.
"Aku tidak sengaja menginjak manekin itu, sungguh! " ucap Aisyah
"hi, hi, hi, hi, hi....! " wanita itu tertawa menyeringai puas melihat musuh didepannya tengah ketakutan.
"Kau akan mati dan menemaniku digudang ini, hi, hi,hi,hi..." teriaknya lagi
Tangan Aisyah berusaha mencari sesuatu untuk dijadikan senjata, guna melawan wanita yang kini mulai mendekatkan tangannya dan berusaha mencekik lehernya. Ketika lengannya mulai mencari sesuatu untuk melawan makhluk astral itu, ia hanya berhasil menemukan sebuah cincin kuno dari bawah kursi yang didudukinya. Gadis itu berusaha memukul wanita yang kini mencekiknya dengan cincin yang dia pegang.
"plook!!! "
Dan seketika keluar sebuah cahaya dari cincin yang Aisyah pegang, cahaya itu kemudian berubah menjadi sesosok putri cantik menggunakan baju khas kerajaan.
"Aahhh, akhirnya aku bebas juga!!" kata sang putri yang terlihat senang.
Dia melihat aisyah yang mulai kehabisan nafas karena dicekik oleh wanita berambut panjang disampingnya, iapun bergegas membantunya.
"Hentikan, kunti!!! " teriak sang putri
"Kau tidak usah ikut campur, atau kau juga ingin kuhabisi sekalian? " wanita itu beringsut melepaskan cekikannya dari leher Aisyah dan mendekati sang putri.
"Baiklah kunti sombong, rasakan ini!" ucap Nyimas
Sang putri mengeluarkan sebuah kilatan cahaya berwarna merah dari telapak tangannya, yang kemudian tepat mengenai dada wanita berambut panjang itu.
"Bruughhh!!! "
Tubuh wanita itu jatuh dan kemudian menghilang dari pandangan, segera sang putri menghampiri Aisyah dan menolongnya.
"Kau tidak apa-apa nduk? " tanya Nyimas
"Iya, cuma sedikit sakit di leherku? " jawab Aisyah
Nawang wulan melihat leher Aisyah yang berdarah akibat cengkraman wanita itu, dan iapun meletakan telapak tangannya diatas luka itu, dan ajaibnya lukanya langsung kering dan menghilang. Melihat kejadian itu Aisyah terkejut bukan main.
"kau siapa? " tanya Aisyah ketakutan
"aku Nyimas Nawang Wulan,"
##Author Pov!!
Gudang merupakan tempat terangker di SMA HARAPAN BANGSA, letaknya yang sangat jauh dari area KBM dan lebih dekat dengan area kebun sekolah membuatnya terlihat lebih angker, karena dipenuhi oleh ilalang liar yang memenuhi area perkebunan.
Pada saat acara Jumat bersih beberapa orang siswa diminta untuk merapikan barang-barang yang ada digudang dibantu oleh beberapa orang guru, setelah gudang bersih para siswa dan guru beristirahat untuk melepas lelah. Tepat Saat istirahat inilah beberapa siswa ada yang kesurupan, dan siswa yang kesurupan bertambah banyak sehingga terjadı kesurupan masal.
Pihak sekolah tak mau ambil resiko langsung meliburkan siswa untuk beberapa waktu. Ketika dipanggilkan beberapa orang ustad untuk menyembuhkan siswa yang kesurupan,
baru diketahui ternyata penyebab kesurupan masal Itu karena penunggu gudang tidak terima tempatnya dibersihkan. Dari kejadian inilah gudang sengaja tidak pernah dibersihkan dan dibiarkan tanpa ada perawatan aari pihak sekolah.