Chereads / GOLD OF WAR / Chapter 4 - PERKENALAN

Chapter 4 - PERKENALAN

Pada akhirnya aku membunuh satu penjajah dan membiarkan Penjajah yang bernama Alexander. Mungkin ini akan menjadi bumerang tapi aku harus mencari lebih banyak anggota lagi untuk revolusi di negriku yang sedang di jajah ini.

Gelapnya malam dan dinginya malam membuat luka di sekujur tubuh ku terhenti tak terasa. Aku berhenti sejenak dan mengobati untuk sementara ini daun sambang darah dapat menghentikan pendarahan ku.

aku kehilangan banyak darah dan energi, di karenakan petempuran denagan Alexander tadi aku berajalan dengan tertatih-tatih. "Aku harus bisa sampai ke tempat Ahmad."

Aku keluar dari hutan ini dan silau perapian yang ku buat untuk menghangatkan ahmad menuntunku. Aku melihat ahmad yang sudah sadar dan dia sedang menunggu ku di depan perapianya. Dengan wajah terkejut dia melihatku . ah kenapa ini menjadi gelap begini gumamku..

Cahaya ini. "kenapa kau membunuh ku?? " aku melihat bayangan hitam dia mencekik ku "arkhhh" sesak, aku tak bisa bernapas. "Kau harus membalaskan dendam ku. Kau akan mengubah dunia ini ambil lah nafasku dan lakukan sesukamu."

Aku terbangun dengan keringat yang memenuhi wajah ku dan badan ku. "hah hah hah" suara helanan nafasku. "Mimpi apa itu!" aku melihat seluruh badan ku telah di perban. Aku terbangun dan entah di mana ini. Aku melihat bajuku dan barang-barang ku di atas lemari panjang itu termasuk pedangku.

Cahaya yang terpancar dari cendela di sebelahku dan aku melihat ke atas di atas pintu ada sebuah jam dinding yang menunjukan pukul 10 siang. "Ahhhh pantes gerah di sini sudah siang ternyata. Lo" aku melihat tubuhku yang penuh dengan perban dan aku tak menggunakan busana apapun!. Aku melihat jedelanya di dengan jarak 10meter sampingku, aku berdiri dan membuka jendela aku merasakan hangatnya menatari dan angin-angin yang berhembus. "Ahhhhhh enaknya!!! Serasa tulangku bergembira mendapakan vitamin D ini."

Aku berjalan mendekati lemari dan merunduk untuk mengambil bajuku tanpa ragu aku memakai bajuku dan tak kusangka. "krek krek glek" suara pintu yang ternyata terbuka. Aku sontak kaget dan ada seorang cewek yang membawa makanan melihatku ganti baju!!. "hiyaaaaa!!!!!" wanita itu berteriak dan terkejut sampai – sampai makanan yang di bawanya jatuh semua. Dia berlalari dan menutup pintunya lagi dan berkata "Maaf saya tidak melihat apapun. Maaf, maaf pokoknya maaf".

"Ehhh"aku terkejut dia bisa berkata secepat itu Aku mendengar langkah kakinya. dia langsung berlari ke bawah. Aku memakai bajuku dan aku menyadari ada sesuatu yang berbeda dari bajuku ini. Aku melihat ke cermin besar yang ada dalam ruangan tersebut. aku memakai kaos polos berwarna hijau gelap dan di kerahnya bulat ada bulu-bulu halus ,bekas sayatan pedangnya sudah terjahit dengan rapi. Aku memakai celana panjang yang banyak sakunya.

Wajah ku berbentuk oval, warna kulitku lumayan putih dan memiliki tahi lalat kecil di bawah mata sebelah kiri. Hidungku mancung dan alis ku tebal ujungya alis ku melengkung dan ada bekas luka sayatan di ujung alisku bulunya lebat umurku 22 tahun aku memiliki rambut yang agak ikal dan mengembang, aku memanjangkan nya sampai di atas telinga.

"Hmm siapa wanita tadi ? dan juga aku sekarang ada di mana?". Aku melangkah turun dari tangga dan melihat makanan yang jatuh tadi piringya pecah dan gelasnya pecah. "Ini salahku, karena dia melihat ku sedang ganti pakaian pasti dia terkejut " aku mengabil piring dan gelas yang pecah tadi dan membuangnya ke luar rumah.

Aku mulai turun tangga aku melihat ini adalah ruang makanan tapi kenapa sepi sekali. Aku melihat ada pel dan sapu. Aku mengambilnya dan membersihakan sisa tumpahan tadi. "Baiklah sudah beres". Aku mendengar ada seseorang menaiki tangga dan aku melihat ahmad dan gadis tadi yang wajahnya memerah melihatku. "guru apakah sudah sehat?" tanya ahmad dengan wajah gembira "iya mad aku sudah baik –baik saja." Aku tersenyum akan perhatian ahmad "kruuuu...." aku tersenyum malu dan "Anu, aku sudah menyiapkan makan di bawah" ujar wanita itu dengan muka yang masih memerah. "Yuk guru, kita kebawah kakak sudah membuatkan makanan untuk kita.."

"Ehh kakak?". Aku terkejut " Nanti aku jelasin semua di bawah guru, guru pasti lapar guru belum makan apa- apa dari kemarin." "Hmm ya baiklah" aku turun ke bawah. wanita itu melihatku dan aku membalasnya dengan senyuman ku. Aku lihat dia membuang muka dan pipinya memerah, "yahh apa boleh buat kan dia sudah melihat aku telanjang".

Aku menaruh pel-nya kemudian aku duduk di meja makan. Meja tersebut memiliki empat kursi dan terbuat dari kayu "Hmmm ini sebeneranya rumah siapa sih mad? ". "dasar guru gak sabaran banget, sesi pertnayaanya setelah makan guru". "ya ya baiklah" Aku menaruh kepalaku di atas meja tersebut dan menunggu wanita tersebut menghidangkan makanya. Ahmad membantu wanita tersebut unutk menyajikanya.

"guru -guru" aku mendengar suara ahmad. "ah ada apa mad?" . Ahmad membangunkan ku yang tertidur "Itu makanya sudah siap tolong pimpin doa guru". Aku melihat wanita itu di duduk di samping ahmad. "Baiklah, sebelum kita mulai makan kita akan berdoa terlebih dahulu, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing- masing berdoa mulai". Aku memimpin doa "Berdoa selesai" .

"Baiklah ayo kita makan" ahmad kata ahmad dengan senang. Wanita itu membuka penutup makanan itu dan ternyata itu makanan sup ayam dan sayur kangkung. dan yang membuatku terkejut tempe di atas daun jati dan di sampingnya ada daun kemangi tak ketinggalan juga sambal terasi yang membuat hasrat makanku semakin menggebu - gebu nikmat ini tertahankan. "ini yang namanya surga duniaaa," tanpa sadar aku ngiler melihat makanan itu "wahh mad gurumu itu sangat bersemangat ya hehehe". Cewek itu tertawa kecil ."maklum kak guru sudah pingsan 3 hari jadi wajar kalo dia bertingkah seperti itu .

"sruupp " tanpa sadar lagi air liruku keluar dengan sendirinya "Ah maafkan aku ini sangat tidak sopan". ahhh ini sangat memalukan aku harus menjaga sikap kan aku sudah punya murid.

Kami langsung makan dengan lahapnya, ini sangat lezat ibarat orang yang baru keluar dari gua dan merasakan makanan orang moderen atau orang yang sedang berpuasa dan menikmati makanan tersebut saat berbuka dan orang perantauan yang kangen makanan rumahan ketika di dalam rumanya. Seperti itu rasanya aku sangat menikmatinya aku sampai- sampai tambah 3x untuk makananya.

"Baiklah mad aku butuh kejelasan mu" , "yah baiklah guru". "Perkenalkan kakak ini adalah Sayumi sepupuku anak dari pamanku guru". Ahmad menjelaskan asal usul wanita ini. wanita itu memiliki kulit yang putih dan dia memiliki pipi kemrah-merahnya dia juga memiliki rambut ikal panjang yang di klabang sebelah kiri dan kananya warna rambutnya pirang, tingginya sekitar 165an memiliki bentuk wajah yang lonjong dengan alis berwarna pirang, juga warna matanya berwarna biru, lalu dia memiliki dada yang sedang dan umurnya adalah 20 tahun lebih tua aku 2 tahun.

"Oh jadi gitu ya mad " aku minum segelas air lalu bertanya lagi" "Lalu ini rumahnya siapa mad?" "Ini rumah kakaku aku membawa guru kesini karena sekarnang di rumah ini tidak ada siapa - siapa selain kakak" ahmad menjelasknya. "owh. jadi seperti itu, Apakah kamu yang membawa ku kesini dan kenapa kesini mad?". "iya guru aku membawamu ke sini karena ini adalah rumah ini aman dari penjajah, Setelah ku dengar guru membunuh penjajahnya guru sekarang lagi di cari – cari oleh kelompok kaisar dan juga bala tentaranya." sudah ku duga aku akan menjadi buronan di negara ini " dan lukamu mad? Apakah ??" Ahmad memotong pembicaraan ku "iya guru berkat guru luka ku tak begitu berarti, dan sekarang sudah sembuh ". "Ahh syukurlah aku lega."

"Ngomong-ngomong makasih ya mad sudah mau merawatku di saat aku pingsan dan menjahit baju-bajuku aku suka sekali dengan disain baju yang baru ini, aku akan mengajarimu semua yang aku bisa". Wajah ahmad memancarkan kegembiraan "Benarkah itu guru semua yang guru bisa??". "Tentu mad semua ilmu yang aku miliki akan ku ajarkan". Aku menjawabnya dengan tersenyum. Aku mengambil gelas dan meminum air untuk menghilangkan dahagaku ini ."tapi sebenarnya yang merawat dan menjahitkan baju guru itu adalah kak Sayumi".

*Bruusss* Seketika aku menyemburkan air yang ada di mulutku ke wajah ahmad dan sayumi aku wajahku memerah karena malu "Siaal, aku tak sengaja maaf aku sayumi dan ahmad " aku bergegas mengambil sapu tangan ku dan membersihkan wajah mereka berdua, aku membersihkan wajah Sayumi dia hanya tersenyum kecil dan bilang "iya tak apa kok" sedangkan ahmad mengelap wajanya sendiri. aku duduk dan menundukan kepalaku di lantai dan memohon minta maaf kepada Sayumi dan Ahmad"Kau bisa lakukan apapun yang kau mau kepada ku"

"Gk, gak apa-apa kok gurunya ahmad" Sayumi bilang dengan tangan di depan dadanya. Aku bersikeras "Tidak Say, aku telah melakukan kesalahan yang fatal kau harus menghukum ku beri aku permintaan apapun itu ."

Sayumi duduk dan memberikan tanganya kepada ku "tidak aku tetap lah salah karena aku melakuakn hal buruk kepada seseorang yang telah menyelamatkan ku". "baiklah jika itu mau mu" Sayumi tersenyum dan duduk dan berbisik ke telingaku " Aku meminta Agar kau Membebaskan negri ini dari penjajah itu".

Aku terkejut dan dengan mata yang berkaca-kaca antara terharu atau gembira. sepontan aku memeluk Sayumi dan berkata berbisik di telinga Sayumi yang putih itu " Maka itu akan terjadi" ..