Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Pangeran Tidurku

Sabellalina
--
chs / week
--
NOT RATINGS
9.2k
Views
Synopsis
Aimee adalah seorang gadis biasa berumur 19 tahun. Ia tergila-gila dengan novel historical romance dan selalu membayangkan dirinya hidup di dalam novel tersebut. Suatu hari Aimee bertemu dengan seorang wanita misterius dan memberikannya sebuah kunci yang dapat membawanya ke masa lalu . Berkat kunci itulah ia juga menemukan cinta yang tidak terduga dari seorang pangeran keturunan putri Aurora dari cerita dongeng terkenal sleeping beauty yang dikutuk oleh penyihir kegelapan bernama Ailfryd, karena kakek buyutnya yang merupakan seorang Witch Hunter telah membunuh Maleficent dalam peperangan melawan para penyihir kegelapan. Aimee yang tidak tahu apa-apa harus terseret dalam konflik keluarga sang Pangeran dengan penyihir kegelapan. Bukan tanpa sebab , Aimee dipanggil untuk datang ke masa lalu dua ratus tahun dari masanya hanya untuk menghidupkan kembali Maleficent. Akankah Aimee berhasil menghidupkan kembali Maleficent yang akan membawa petaka bagi sang Pangeran dan keluarganya?

Table of contents

Latest Update1
Prolog4 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

AIMEE

 

Aku mendengar suara seorang wanita meminta tolong yang berasal dari sebuah mansion tua yang terletak di samping kiri jalan dengan perasaan takut dan tangan gemetar, aku membuka pintu gerbang besi berkarat itu. Suara decitan nyaring seolah menyambut kedatanganku. Sepeda kutuntun masuk ke dalam halaman mansion yang ditumbuhi oleh semak belukar.

Suasana di sekitar halaman mansion hening dan mencekam hanya terdengar suara ranting yang terinjak olehku dan suara gemerisik daun dari pepohonan seolah-olah sedang berbisik mengenai kedatanganku. Angin berhembus kencang menerbangkan daun-daun kering di sekelilingku. Aku menutup mataku dari debu.

Mansion ini sepertinya sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya. Aku pernah mendengar desas-desus mansion ini berhantu. Saat aku akan berbalik pergi ,suara minta tolong itu terdengar lagi dari dalam mansion. Kutelan ludahku dengan susah payah dan mengumpulkan keberanian untuk masuk lebih dalam lagi. Suara itu kembali terdengar dan semakin jelas. Aku menyimpan sepedaku di bawah pohon dan kembali berjalan untuk mengetahui dari mana asal suara itu.

''Halooooo! Apa ada orang di sini?''

Hening.

Aku berada di depan mansion yang telah ditumbuhi oleh tanaman liar. Jendela-jendela kacanya telah rusak terdesak oleh tanaman yang berlomba-lomba keluar untuk mencari sinar matahari. Aku membayangkan mansion ini dulunya sangat indah dan megah. Pesta-pesta malam dengan alunan musik yang sangat indah seperti di dalam kisah-kisah novel yang aku baca. Seorang pria tampan mengulurkan tangan kepada seorang wanita untuk diajaknya berdansa.

Suara meminta tolong yang berasal dari dalam mansion membuyarkan lamunanku. Sejenak aku ragu masuk ke dalam, karena mungkin saja di dalam sana ada hantunya. Aku mengepalkan kedua tanganku berusaha mengumpulkan keberanian lagi.

Akhirnya aku masuk lebih dalam lagi dan terpesona oleh kemegahan di dalam mansion. Meskipun sudah tua dan banyak debu, mansion ini tidak hilang kemegahannya. Suara kriut lantai kayu begitu memekakan telinga.

''Halo! Apa ada orang disini?''tanyaku sekali lagi.

Suaraku menggema di seluruh mansion. Suara orang yang meminta tolong itu kembali terdengar dan aku yakin suara itu berasal dari lantai dua. Pelan-pelan aku menaiki tangga yang dilapisi oleh karpet merah yang tertutup debu tebal. Sementara itu di sisi lain mansion terdengar bisik-bisik.

Dia datang. Akhirnya dia datang.

Aku tahu pasti dia akan datang.

Dia tidak akan mengecewakan kita.

Aku bergidik ngeri mungkin itu adalah hantu yang sedang berbisik-bisik. Aku mempercepat langkahku menaiki tangga dan terus berjalan di sepanjang koridor lantai dua mencari-cari asal suara. Cahaya matahari mulai masuk melalui celah-celah kaca yang tertutup debu tebal dan sedikit menerangi ruangan di lantai dua.

''Halo! ''

BRAK!

Aku melompat terkejut dan langsung menoleh ke belakang. ''Apa ada orang di sana?''

Jantungku berdebar semakin kencang karena rasa takut yang aku alami, lalu aku melihat ada sebuah pintu di depan yang terbuka menimbulkan suara kriut. Pelan-pelan aku berjalan menuju pintu itu . ''Apa ada orang di sana?''

Tidak ada jawaban. Aku melongok ke dalam ruangan yang terbuka tadi dan melihat sebuah kamar yang sangat megah, lalu aku melihat sebuah bayangan di balik kelambu tempat tidur. Aku memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar dan terkejut saat melihat orang yang aku kenal.[ ]