Cinta memang tidak bisa dipaksakan. Jika kau mencintainya namun dia tidak mencintai kamu mengertilah. Dia tidak akan bahagia dengan orang yang tidak dicintainya dan dia akan bahagia dengan orang yang di cintai nya. Dia tidak akan bisa bahagia dengan cinta yang dipaksakan. Seperti itulah gambaran cinta sahabat ku. Yang saling mencintai satu lelaki dan lelaki itu mencintai seorang wanita. Sebelum persahabatan ku hancur, aku mempunyai empat sahabat yaitu Citra, Erra, Aisya, dan syahkila. Mereka adalah sahabat terbaik ku. Syahkila dan Citra memperebutkan satu lelaki yang bernama Sandi, namun sebelum itu Citra dan Sandi memang saling mencintai. Sandi adalah ketua OSIS di SMA negeri 001. Dia lumayan ganteng dan tinggi tapi dia sangat egois dalam hal percintaan. Citra adalah anggota OSIS di SMA negeri 001. Sandi dan Citra memang memiliki sifat yang sama mereka sama sama memiliki sifat egois lebih mementingkan diri sendiri jika mereka bertengkar tidak ada yang mau di salahkan oleh karena itulah mereka bertahan. Syahkila berbeda dengan mereka berdua syahkila orang yang sangat sabar tidak mementingkan keegoisannya. Memang tak ada seorang pun yang tau perasaan syahkila.
"san.. hubungan kita cukup sampai di sini ya"
"kenapa? aku ada salah apa sama kamu?"
"kamu gak salah apa apa kok:)"
"jadi kenapa kamu ngomong kayak gitu cit aku gak
mau kita berpisah aku gak mau kehilanganmu aku
masih mencintaimu tolong tarik kata kata itu"
"maaf san bukan aku tidak ingin melanjutkan
hubungan ini hanya saja orang tua ku sudah tau
tentang hubungan kita aku tidak ingin membuat
orang tua ku bertengkar hanya karena aku:("
"tapi cit..."
" sudahlah san jika memang kita berjodoh pasti
kita akan bertemu kembali"
"tapi bagaimana kalau kita tidak berjodoh??"
"entahlah san.. jika kau memang bukan jodohku
aku yakin kau akan di pertemukan dengan orang
yang lebih baik dari pada diriku" Citra pergi dengan
mata yang berkaca-kaca dan sandi pun berteriak
Citra pun berhenti sejenak dan mendengarkan perkataan sandi "Citra! aku tidak akan pernah
berhenti untuk mendapatkan mu camkan itu!!"
Citra pun berlari dengan sekuat tenaga nya dan
di wajahnya mangalir air mata
Citra pulang dengan air mata yang menetes
di pipi. Lalu ibunya menghampiri nya seraya
berkata "loh Citra udah pulang. kok pulang pulang
nangis? mending ganti baju setelah itu makan itu
di meja makan ada makanan kesukaan mu"
"enggak ah kalian aja yang makan deluan aku gak
laper" "loh kok gitu sih kan ibu sudah masakin
makanan kesukaan mu kok gak di makan?" "udah
aku bilang aku gak laper!" "kok kamu bentak ibu?
kan ibu nyuruh kamu hanya untuk kebaikan mu
supaya kamu tidak sakit. tapi ya udah kalo kamu
gak laper nanti ibu simpan untuk mu kalau kamu
laper itu makanan nya ada di dalam tudung saji ya"
"Iyah iyah" "ya udah ibu keluar dulu ya" "hemm"
saat ibunya keluar dari kamar, Citra menangis
sambil memegang hp nya.