Eryk sampai di rumahnya memakai jasa taksi online. Ia sudah mencoba menghubungi Alex dan Lola, namun tidak mendapatkan jawaban sama sekali.
Eryk mengira kedua saudaranya itu sibuk bekerja karena ini belum lama lewat jam makan siang. Namun ketika memasukan kunci pintu tidak masuk yang berarti ada orang di dalam rumahnya. Ia melepaskan pegangan tangannya di koper untuk menekan tombol bel, "Alex? Lola?"
Tidak ada jawaban.
Eryk memencet tombol lagi, mulai merasakan tidak ada yang beres.
Tidak ada jawaban.
Eryk mulai kehilangan kesabarannya, memukul-mukul pintu yang terbuat dari kayu setebal lima senti meter itu tanpa peduli tangannya nanti memerah saking kerasnya, "Alex! Buka! Aku tahu kau di dalam!"
Cklek.
Eryk melipat kedua tangannya menunggu pintu itu terbuka menampilkan wajah Alex yang kusut dengan lingkaran mata hitam tebal dan hanya mengenakan celana pendek, "Apa yang terjadi padamu?"