Gaea berusaha sebisa mungkin mengimbangi Eryk yang mulai bergerak lagi tak kalah cepat seperti sebelumnya. Ia sesekali mendesah tak tertahankan saking nikmatnya.
Rasa sakitnya, ia dapat merasakan perlahan menghilang.
Eryk sekali lagi menarik dirinya sebelum mencapai puncak.
Apa yang dilakukannya belum terpuaskan.
Eryk merasa apa yang dilakukannya belum membuktikan bahwa Gaea miliknya.
Mungkin jika Rainer berada di balik pintu ceritanya akan berbeda.
Eryk akan membuat Gaea mendesah keras-keras agar Rainer sadar bahwa tak ada celah masuk bagi saudaranya itu sebab Gaea sepenuhnya miliknya.
Eryk membelai pipi Gaea yang dipenuhi keringat, sebelum membaringkan kembali wanita itu di sofa dan untuk sekian kalinya menyatukan cinta mereka lagi. Sekarang, bibirnya tidak berhentinya menciumi Gaea, memberikan tanda cinta bahkan di telinga wanita itu yang beranting pemberiannya sewaktu mereka berkunjung di Sitka.
Gaea bisa merasakan sentuhan Eryk bukan hanya gairah biasa.