Gaea ternganga lebar.
Pangeran ... Rainer?
Pangeran Rainer ...?
"Pangeran Rainer!?" Gaea berseru syok, dengan cepat menoleh ke arah Rainer yang gugup tak mengatakan apa-apa.
Rainer tahu sejak menginjakan kaki di kastil ini, firasatnya sudah buruk akan identitas yang ditutupinya rapat-rapat selama puluhan tahun akan ketahuan karena keluarga Gaea dari kerajaan yang pasti memiliki bisnis di Jepang yang memungkinkan mereka bertemu Kaisar Takada, kakeknya.
"Rainer?" Gaea memanggil pelan, "benarkah itu?"
Rainer menutup matanya melihat kekecewaan di mata Gaea, "Aku sudah bilang padamu kalau kedua orang tuaku orang biasa sepertimu."
"Ayahmu seorang Pangeran yang akan menjadi penerus Kaisar Takada, kakek mu, tapi Ayahmu jatuh cinta pada wanita biasa dan—"
"Tolong hentikan," Rainer memotong murung, tak senang orang asing seperti Maria menjelaskan masalah keluarganya yang pasti cuma melihat dari berita. Ia melenggang pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi dengan wajah tertunduk.