"Kenapa? Puteri Sophia bisa buat masakan sesuka hati di rumahku kok!" Eryk menyahut cepat dan panik bila Sophia mengancamnya dengan ucapan tadi, "kalau perlu menyewa Chef jadi pembimbing akan aku lakukan!"
Eryk salah mengartikan ucapan Sophia karena Gaea memiliki cara yang sama, memakai senyum, tapi berbeda dengan artinya.
Sophia tertegun sebelum kemudian tertawa renyah sampai memegangi perutnya.
Eryk yang tadinya panik luar biasa berubah menaikan sebelah alisnya bingung.
Tahukah Sophia bila Eryk ketakutan diancam yang mungkin bisa menghambatnya menjadi suami Gaea dalam waktu dekat ini?
Eryk tidak berani mengucapkan sepatah kata pun tetap diam mengamati Sophia, cemas bila itu semakin memperkeruh keadaan.
Siapa yang mau dibenci calon mertua? Tidak ada termasuk Eryk, sekuat apa pun dirinya.
Sophia menghapus air matanya menggunakan jarinya saking nyaring dan lama tawanya, berdeham merasa malu sendiri sisi liar muncul tak menyisakan elegan dalam dirinya.