"Kau percaya dengan itu?" Eryk bertanya dingin.
Gaea tidak mengatakan apa-apa, merasa tak perlu sebab aksinya lebih menjawab pertanyaan Eryk.
"Gaea, kalau kau yakin itu aku, tembak," Eryk menantang dengan pandangan tajam. Ia tidak percaya Gaea percaya akan hal tersebut, "jika itu membuatmu bahagia."
Gaea menyipitkan matanya, "Aku ingin kepastian darimu."
"Aku tidak perlu," Eryk berkata tenang, "lakukan apa yang kau pastikan benar."
"Eryk—"
"Tapi," Eryk memotong, "kebenaran itu sesuatu yang kau lihat bukan dari ucapan."
Gaea menggigit bibir bawahnya.
Apa yang Eryk pikirkan adalah apa yang menjadi dirinya sekarang.
"Apa yang kau tunggu, Gaea? Tembak dia," kata Kervyn memerintah, bosan mendengar percakapan mereka. Ia bertanya-tanya kapan helikopter suruhannya datang, sudah ingin kabur dari sini.