Chereads / Teruntuk Kamu Yang Pernah Jadi Bucin / Chapter 23 - 22. Sebatas Mimpi

Chapter 23 - 22. Sebatas Mimpi

Aku mempercepat langkah kakiku agar bisa segera pergi dari belakang Gedung Kesekretariatan tersebut.

"Vanya!"

Pria yang memanggilku mendekatiku, Aku tak bisa membisu begitu saja ketika namaku dipanggil.

Pria tersebut sudah ada di sebelahku.

"Iya, Jep."

"Vanya." JP mematikan rokoknya dan hanya memegang rokoknya yang sudah mati itu di tangannya, tak langsung dibuang.

"Kenapa Jep?"

"Mumpung Gue inget, Gue boleh minta tolong nggak?"

"Iya Jep, boleh kok. Minta tolong laporan keuangan konsumsi sama medisnya dibuat besok ya, soalnya kita harus LPJ besok lusa!"

"Cepet banget Jep!" Aku terkejut.

"Iya, Gue juga baru tahu kalau LPJ LDKO besok lusa sama Kak Afdhal. Soalnya udah dicecer banget sama dekan, Lo tahu sendirilah kegiatan- kegiatan kaya gini tuh disentimenin kaya gimana sama Fakultas... Makanya harus cepet beres laporannya! Nanti baru mau Gue share di grup yang maslah LPJ Kita, tapi karen Gue kebetulan ketemu Lo disini, jadi sekalian aja bilang langsung!" jelas JP.

"Iya Jep. Gue ngerti kok. Besok Gue pasti nyelesein Laporan LPJ Konsum medis!"

"Big Thanks banget loh, Van!" JP tersenyum kepadaku.

"Iya sama- sama Jep!"

JP pun berjalan lebih cepat mendahuluiku.

Aku pun menarik nafas panjang.

Aku ingin membodoh- bodohi diriku soal ini. Aku tahu, JP pasti hanya akan berkomunikasi denganku, kalau nggak masalah organisasi, kerjaan, ya tugas kuliah. Apa sih yang Aku pikirkan? Nggak usah mikir yang macam- macam. Sumpah, Jep... Aku nggak tahu gimana cara mengontrol perasaanku, saat Kamu mendekati Aaku, jantungku rasanya beneran mau copot. Ini benar- benar membuatku benci dengan diriku sendiri.

Buatku jatuh cinta itu rasanya fifty- fifty. Setengah bahagia, setengah menyedihkan karena Aku pikir Aku selalu jatuh cinta dengan orang yang kurang tepat. Bisa nggak sih perasaan jatuh cinta ini dihilagin sekarang juga?

**

Di Kesekretariatan BEMT, Kami para cewek- cewek Pengurus BEMT yang terdiri dari Aku, Keisha, Rana, Ayu, Wanda, dan Della, Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika semester 4 sedang asyik bergibah, seperti biasa, Kami semua sedang jam kosong sehingga berkumpul di Ruang Kesekretariatan untuk bercengkrama.

Sebenarnya, Aku sendiri tak begitu sering datang ke ruang kesekretariatan BEMT karena kadang aku bersilih ganti ke ruang kesekretariatan UKM Taekwondo. Namun kebetulan kali ini Aku ikut Rana, Keisha, dan Ayu ke ruang kesekretariatan BEMT untuk beristirahat.

Della adalah Pengurus Departemen Kaderisasi, dia di kelas TI-01-65, sedangkan Wanda adalah Pengurus Departemen Humas bareng dengan Rana, Ia di kelas TI-03-65, dimana sekelas dengan JP. Wanda ini bisa dibilang cukup dengan JP di kelasnya dan di Kepengurusan BEMT. Dia juga dekat dengan geng pertemanannya JP, sehingga semua gosip mengenai geng cowok dari JP, tentu dia tahu semua.

"Alvin udah jadian aja tuh sama si Vivi!" ujar Wanda.

Alvin adalah pengurus Departemen Kemahasiswaan yang juga teman dekat dari JP menjadi bahan pergunjingan kali ini.

"Baru juga kelar LDKO! Udah ngebet ngegebet anak orang aja si Alvin!" Ayau hanay geleng- geleng.

"Alvin kan salah satu kandidat terkuat calon Presiden BEMT tahun depan, siapa sih yang bakal nolak?" celetuk Della.

"Si Della udah nyeletukin calon Presiden BEMT buat tahun depan aja!" tegur Keisha.

"Emang benar kok!" balas Della santai.

"JP juga, Dia salah satu kandidat kuat!" balas Rana.

"Iya, Mereka berdua pokoknya calon Presidan BEMT tahun depan!" ujar Wanda.

"Si Alvin jadian sama Vivi yang kemarin pas LDKO hampir pingsan?" tanya Keisha.

"Siapa lagi kalau bukan Vivi yang itu, Kei?" balas Rana.

"Dia kan geng cewek cakep cetar TI Angkatan 66, wajar juga si Alvin bisa kepincut sama Vivi. Cantik sih..." ujar Ayu.

"Si Bang Dryan, jadian juga sama temenya Vivi."

"Tahu- tahu Gue..." celetuk Della. "Si Chantal kan? Yang mukanya songong banget? Mana di LDKO, Dia ngeselin banget... Sayang Gue nggak bisa ngerjain Dia kemaren! Sumpah nyolot banget!" gerutunya lagi. "Jangan- jangan Dia nyolot begitu kemaren gara- gara Bang Dryan udah medekatein Dia dari sebelum- sebelumnya lagi? Makanya Dia berani?!"

"Bisa jadi sih Del... Dia ngerasa aman karena ada backingannya, Bang Dryan..." timpal Wanda.

Aku hanya diam saja mendengarkan pergibahan Mereka, tak tertarik berkomentar apa- apa.

"Nggak seru jadinya, mau ngerjain Dia..." keluh Della.

"Tapi pas kemaren Vivi sakit di acara puncak LDKO, si Alvin ga keliatan..." Rana mengingat kembali memori acara LDKO.

"Dia kayanya nggak tahu deh, kan Dia di atas terus Ran sama Gue! Gue juga tahunya Vivi mau pingsan, ya diceritain Lo kan?!" ujar Wanda.

"Oh iya bener..." jawab Rana.

"Si Alvin belum PDKTin si Vivi ya berarti waktu itu?" tanya Ayu.

"Kayanya belum deh!" ujar Wanda. "Mau tahu gosip gress lain nggak?" tawar Wanda.

"Apa? Apa?" tanya Della penasaran.

"JP..."

"JP kenapa tuh anak?" tanya Rana.

"Dia baru jadian sama anak ITB! Akhirnya pecah telor tuh anak, jomblo setahun!" ujar Wanda.

"Waduh... JP... JP..." Keisha hanya geleng- geleng. "Temen Gue diPDKTin ama Dia dulu, tapi ga dijadiin..."

"Temen Kamu yang mana Kei? Bukan Temen Kamu yang disebelahku kan?" Ayu menyenggolku dengan sikunya sembari tertawa mengikik.

Batinku. Eh anjir si Ayu, Gue diem, masih disenggol? Anjrit salah apa Gue?!

Wanda mengernyitkan dahinya. "Loh kok bisA Vanya?" Dia kebingungan.

"Ayu nggak usah didengerin ya, Wan... Dia emang nggak bisa nggak lihat Gue anteng!" ujarku cepat- cepat.

"Eh, seriusan anjir JP udah jadian aja?" tanya Rana.

"Iya seriusan, udah ada kok foto mereka ngedate di instagramnya JP!" ujar Wanda.

"Gue nggak punya instagram, Wan..." ujar Rana.

"Iya, maaf... Gue Cuma ngasih tahu... Udah ada status in relationship tuh di FB-nya!" ujar Wanda.

Aku pun penasaran dong dengan siapa cewek yang dimaksud oleh Wanda. Batinku. Jadi bener yang kemeren dibilang teman- temannya JP? JP benran udah jadian sama cewek anak ITB? Ya... patah hati dong Gue?

Aku tidak lantas mencari tahu siapa cewek baru dari JP. Aku malah mengambil sebuah buku yang ada di rak buku kesekretariatan BEMT.

Yap, buku yang dimaksud adalah buku kramat, buku yang menjadi ladang curhat pengurus BEMT.

Mendengar kabar JP sudah officially jadian dengan cewek barunya, tentu tak menampik membuatku patah hati.

Aku pun mengeluarkan pena dari dalam tasku.

Aku mulai mengguratkan seutas lirik lagu.

Satu bait lagu dari Kahitna ini sangat mewakili perasaan hatiku.

Biarkanlah cinta tak berbalas

Bila memang harus

Ku nikmati cinta hanya sebatas mimpi (sebatas mimpi)

Biar saja kasih indah tak pernah lekat

Walau semua kini hanya sebatas mimpi

**