Chereads / [BELLA] / Chapter 2 - Body Guard

Chapter 2 - Body Guard

Ya, pria yang bersama papaku itu adalah si pria berkacamata yang tadi aku lihat di restoran yang juga dosen jurusanku.

"Bella!!" Teriak papaku sambil berdiri dan berjalan menghampiriku.

Ia lalu berjalan kearahku. Masih ingatkan yang aku bilang tentang papaku. Sifatnya di luar dan di rumah itu berbeda. Kalau orang di luar memandangnya sebagai orang yang berwibawa dan dermawan, tapi kalau di rumah itu beda cerita.

"Anak papa udah pulang." Kata papa sambil mencubit kedua pipiku.

"Lama bangetsi pulangnya anak papa." Kata papa sambil memanyunkan mulutnya.

Ya, ayahku selalu memanjakanku. Walaupun di luar sifatnya berwibawa tapi saat di rumah dia selalu bercanda denganku seperti anak kecil.

Saat aku masih kecil aku menyukai sifatnya itu, tapi ketika aku sudah dewasa, aku merasa ini menyebalkan.

"Iyaa pah." Kataku sambil menahan wajah papa yg mendekat ingin menciumku.

"Ehehe." Pria berkacamata itu tertawa kecil.

"Pah! Itu tamunya.." Kataku.

Papa ku lalu berdiri tegap dan berpura-pura merapikan pakaiannya.

"Ekhem... Iyaa, Bella kenalin dulu ini Julian." Kata papa. "Dia ini rekan bisnis papa yang baru." Lanjutnya.

Papa dan aku berjalan menuju Julian.

"Julian A. Hellof." Kata Julian padaku sambil menaikan tangannya ingin bersalaman.

"Ha? Hellof? Itu bukannya nama dari orang terkaya di negara ini?" Pikirku.

Tidak banyak yang di ketahui tentang keluarga terkaya itu, masyarakat hanya mengetahui keluarga itu terlibat bisnis di berbagai bidang tapi bukan sebagai penyedia jasa. Mereka selalu menjadi investor. Mereka juga banyak melakukan acara charity namun tidak pernah di hadiri oleh pemimpin keluarganya.

Banyak desas-desus kalau pemimpin keluarga Hellof adalah pria yang sudah sangat tua. Tapi jika di telusuri lebih dalam, keluarga itu juga keluarga tertua yang ada di negara ini.

"Aku Bella.." Kataku sambil bersalaman dengan Julian.

"Nah Bella, kamu taukan persaingan bisnis itu lagi tidak sehat akhir-akhir ini." Kata papa. "Ditambah lagi anak papa sekarang sudah jadi artis besar." Lanjutnya.

Aku tau kemana arah pembicaraan ini. Sudah beberapa kali papa membicarakannya padaku tapi aku terus menolak. Tapi setiap kali ku menolak, papa selalu cemberut dan ngambek. Mungkin untuk kali ini aku iyakan saja permintaanya.

"Kamu udah sering dengarkan papa ingin kamu punya bodyguard, supaya ada yang jagain kamu." Kata papa.

"Iyaa pah aku tau, aku selalu nolak tapi sekarang yasudah kalau mau ada bodyguard juga gapapa." Kata ku. "Tapi tetep kerjanya aku yang atur ya." Lanjutku.

"Nahh gitu dong! Papa kemarin udah berbincang dengan Julian, katanya dia mau membantu papa masalah bodyguard ini." Kata papa ku. "Nah, jadi gimana Julian." Lanjut papa.

"Sebenarnya, saya yang ingin menjadi body guard untuk nona Bella ini." Kata Julian.

"Haa?!!" Aku dan papa satu suara. Kami berdua sama-sama kaget.

"Anda mau jadi body guardnya? Yang benar saja.." Kata papaku.

"Itu benar! Bukannya anda seorang anak konglomerat ditambah lagi anda adalah dosen saya!" Kata ku.

"Itu semua tidak masalah, toh saya juga tidak keberatan." Kata Julian.

"Tapi anda itu dari keluarga yang terpandang, bagaimana mungkin menjadi seorang body guard." Kata ku.

Aku menoleh kearah papa dan terlihat kalau dia sedang memikirkan seuatu.

"Ya, itu juga terserah kalian juga. Tapi jika kalian tidak mau, aku juga akan meninggalkan proyek bisnis ini." Kata Julian.

"Bella! Sudah tidak apa-apa, coba bayangkan kalau nanti dia jadi body guard mu dan jatuh cinta padamu. Kita bisa untung besar." Bisik papa padaku.

Aku tau orang tua ini pasti memikirkan sesuatu, rupanya ini yang dia rencanakan.

Bagaimana kalau kedua keluarga terpandang ini bersatu dan memiliki keturunan pasti akan sejahtera. Itu mungkin yang ada dipikiran papaku.

"Tapii pah" Kataku.

Aku masih memikirkan masalah kedepannya. Mau bagaimana pun juga, Julian adalah dosenku.

"Oh yaa sudah, saya pulang dulu." Kata Julian sambil berjalan kearah pintu.

"Tunggu!!!" Kata papa pada Julian.

Kini papa menoleh kearahku.

"Bella, sudahlah tidak apa-apa. Proyek papa ini juga proyek besar. Kalau tidak ada dia, proyek ini tidak akan jalan." Bisik papa padaku.

Akhirnya aku harus menyerah dan mengikuti kemauan papaku ini.

"Baiklah aku setuju." Kata ku.

"Hmm... Baiklah, jadi kapan saya bisa mulai bekerja?" Kata Julian sambil tersenyum.

"B...besok!" Kataku.

Julian mengangguk dan meninggalkan rumah kami.

Setelah ia pergi, aku jadi memikirkan Julian. Mungkin dia punya alasan tertentu atau mungkin dia merencanakan sesuatu makanya dia mau jadi bodyguardku.

[Di kamar Bella]

"Hah... Aku bingung besok gimana ya, papa minta aku mendekari Julian selagi dia jadi bodyguardku tapi dia juga dosenku." Keluh ku.

"Udah kayak judul FTV aja, pacarku adalah bodyguard dan dosenku yang ternyata anak orang kaya." Pikirku tertawa.

Besok aku masih harus datang ke kantor Zwei TV buat syuting sinetron. Makanya hari ini aku tidak boleh begadang supaya tidurku cukup.

Aku memasang headset di kepala ku dan menyalakan lagu playlist lo-fi. Itu sangant membantuku untuk tidur.

'Ps: Coba kalian dengerin playlist lagu lo-fi yang ada di youtube. Enak banget kalo sambil ngerjain tugas atau emng lagi pengen tidur-tiduran.'

"Neng! Bangun neng!" Suara itu membangunkanku.

Aku membuka mataku dan melihat sekelilingku. Rupanya mbak Gina membangunkan ku.

"Neng, itu ditungguin mas ganteng!" Kata Gina sambil menunjuk kearah pintu kamarku.

Aku menolehkan kepalaku ke pintu. Disana aku melihat sorang pria sedang berdiri mengenakan kemeja merah dengan celana kain berwarna coklat. Tanganya terlihat sedang memegang blazer berwarna coklat juga.

Aku melihat kearah wajahnya, berusaha memfokuskan mataku yang sesaat lalu masih terpejam. Pria itu tampan, menggunakan kacamata.

"Pak Julian!" Kata ku terkejut. "Bapak ngapain disini!" Lanjutku.

Aku benar-benar kaget, bisa-bisanya seorang perawan memperlihatkan wajah bangun tidurnya pada seorang laki-laki selain keluarganya.

"Hmm.. kamu lupa? Saya kan jadi bodyguard kamu mulai hari ini." Jawab Julian. "Oiya nggak perlu manggil pake pak, Julian aja nggak masalah. Umur kita juga nggak beda jauh." Lanjutnya.