Aku berjalan bersama seorang sahabat karibku di tepian sungai lintang. Suasana pagi hari ini sangatlah mengagumkan, matahari masih enggan untuk bersinar, suara decitan burung yang berselaras dengan degupan hatiku. Suasana kami menjadi canggung karena sebuah pertengkaran yang membuat kita berpisah selama 3 tahun, kami baru berbaikan dan bertemu lagi pada hari ini. Tapi tak lama kemudian ia memulai pembicaraan ini.
"Emm...bill"
"Iya. ada apa!?"
"Aku...." . Belum sempat ia mengatakannya aku tersandung.
"Adu_duh!?"
Spontan ia menangkapku. Kami saling beradu pandang. Rizky menunjukkan ekspresi terkejut dan segera melepaskanku. _GUBRAK_
Aku terjatuh. !!DASAR..!! . Dia berpaling, membuang muka. Eh kotak apa itu? Pandanganku langsung tertuju kepada sebuah kotak kecil berwarna coklat keemasan. Ohoo~ternyata kotak ini yang membuatku tersandung tadi? kotak sialan.
"Apa itu bill?" katanya sambil menghampiriku.
"Oh.. ini? tak tahu. kamu saja deh yang buka!"
kataku sambil melempar kotak itu. Muncullah sebuah cahaya yang menyilaukan mata saat kotak tersebut kulempar. Ketika sinarnya hilang, terdapat dua buah kalung berlian di dalamnya. Salah satunya berwarna gold dan
yang lainnya berwarna blue sapphire. Entah kenapa tiba-tiba aku menengadahkan kedua tanganku, dan tahu2nya sudah terdapat kalung berlian berwarna gold, berbentuk bulan sabit kini ada di tanganku.
"Apa ini!??" kataku panik.
Sementara dia?! Dia mendapatkan kalung berlian berwarna blue sapphire berbentuk bintang, dan Tanpa ditanya lagi dia langsung memakainya.
"Kenapa !?". katanya acuh tak acuh
sepertinya dia menyadari bahwa aku melihatnya barusan. Dia menghampiriku dan memasangkan kalung milikku. hmph dasar.
Kemudian terdengar suara....GROARR...
"Suara apa itu Riz.." kataku sambil merangkul lengannya.
"Entahlah bill, aku juga tidak tahu".
Lalu ia mulai berjalan ke arah sumber suara,
"T...Tunggu Riz...!". Aku mengikutinya.
Kami mengendap-endap menyibak rerumputan dan ilalang mendekati suara tersebut. Lalu terlihatlah seekor naga berwarna hitam dengan corak kerlap kerlip di atasnya, saat aku lihat dengan seksama, kaki naga tersebut ternyata tertindih sebuah pohon besar yang tumbang