"Sekelompok anak sedang bermain petak umpet. "uh, kali ini aku tak boleh kena lagi" ujar ara. Ara bersembunyi di belakang rumah, betapa terkejutnya ia ketika menoleh dan ada seorang lelaki yang menyebalkan menurut ara, tapi manis juga."eh ngapaian lu disini?? Sembunyi di tempat lain aja!! Karna udah dua kali gua ketauan gara gara elu!!" ara mendorong arif untuk segera pargi menjauh. Ternyata ara nasip buruk memang sedang berpihak terhadapnya "haaa lu ketauan lagi ra...hahaha". ujar mila yang memang sedang jaga "yah, masa gua ketauan mulu sih ini pasti gara gara arif!!!! Uh sebel sebel sebel..." ara kesal dan langsung pergi meninggalkan teman-temannya,,,. "Eh ara lu mau kemana?" ujar seorang anak yang juga sedang bermain, "pulang" jawab ara singkat, "wah kok gitu si gak adil donk,ini kan giliran elu yang jaga" ara tak peduli celotehan teman temannya ia hanya terus berjalan pulang."
***
"woi!!" Sergah heru sembari mendorong bahu sahabatnya itu.
"astaga! YA TUHAN apa yang kau lakukan? Bagaimana jika aku tersedak?" jawab ara dengan mata yang mendelik kearah heru sahabat serta orang kepercayaannya itu.
Heru memutar bola matanya jengah, " yang harusnya bertanya itu aku! Apa yang kau lakukan melamun disini, ntar kesambet setan perawan baru tau lu!"
Ara menghembuskan nafasnya perlahan, ia sendiri bingung dengan sahabatnya satu ini, bagaimana bisa ia bicara sepanjang itu hanya dengan satu tarikan nafas saja. "kau tau aku selalu ada pertanyaan yang sejak dulu ingin aku tanyakan" ucap ara dengan serius.
"apa?" jawab heru singkat.
"aku hanya sedikit heran kau ini sebenarnya laki-laki atau perempuam sih sebenarnya?" tanya ara dengan santainya.
"auuuuuu" ara menjerit sakit karena tangannya dipukul heru.
"sialan lu, kau fikir selama ini aku apa, kau tidak lihat berapa banyak wanita yang tergoda denganku" ujar heru dengan sombongnya seraya bedada dada ria kepada para wanita yang langsung histeris melihatnya.
Ara angkat tangan menyerah "yayaya baiklah," sergah ara tak peduli. "katakan ada apa kau menghampiriku kemari? Apakah ada masalah sampai kau harus menemuiku?" ara tau betul jika bukan ada hal yang mendesak heru tidak akan mengganggu acara mengopinya, karena ara akan sangat tidak suka.
Heru terkekeh. " ya kau benar ada hal penting yang ingin kusampaikan," ujar heru raut mukanya sudah berubah serius.
"katakan" perintah ara.
"aku menemukannya" jawab heru pelan
"apa? Kau yakin?" tanya ara meyakinkan
Heru menganggung mantap "iya, aku yakin dan aku sudah mengirimnya ke emailmu, kau bisa memastikannya sendiri"
"kita kembali ke kantor sekarang!" jawab ara segera bergegas keluar dari coffe itu.
"ya" jawab heru langsung mengikuti bosnya itu.
***
Ditempat lain, seorang pria tampan ber-jas rapi masuk kedalam mobil super mewahnya. Ia segera menancap gas gedung mewah bertingkat hasil pendirian dari keluarganya . betapa para wanita mendambakan bisa berada disampingnya. Adalah jackpot jika salah satu dari ribuan wanita yang bisa menempati singgasananya yang begitu besar dan megah. Ah sepertinya itu hanya hayalan belaka karena billiam tak ingin ada wanita lagi dalam hidupnya selain viviana (ibunya) dan rosy (adiknya) ah ya, satu lagi cinta pertamanya, gadis barbarnya, yang entah dimana.
Mobil itu melesat ceoat membelah jalanan kota california, hingga tidak butuh waktu lama billiam telah sampai ditujuannya clover coffe. Teman temannya yang mengajaknya kemari, kerena jika bukan karena diajak temannya billiam akan lebih suka duduk di meja kebesarannya di kantor, yah billiam seorang workholik.
Saat akan memasuki coffe billiam bertabrakan dengan seorang gadis, yang sepertinya sedang buru buru.
"hei apakah kau bisa melihat, ah siallllll" maki ara.yang langsung berblik pergi menuju ke parkiran mobilnya.
Billiam masih tercengang ditempatnya, apa salahnya ia hanya berjalan masuk.
"dasar wanita gila" gumannya pelan seraya berjalan ke arah teman temannya tentunya dengan tatapan dinginnya itu.
"ah bro, kau terlambat kali ini" ucap greyson antonio ketika billiam mendudukan dirinya di salah satu kursi yang tersedia.
Billiam memanggil pelayan dan mengatakn pesannanya dan menghiraukan ucapan greyson.
Temannya yang lain, ada jack willian, ada ellodion watto, yang hanya tertawa geli melihat greyson yang tidak dihiraukan billiam. Greyson mendelikkan matanya kepda temannya itu.
"eh tuan billiam tadi kau kenapa di pintu coffe?" tanya jack
"aku tidak tau, aku hanya masuk, gadis itu menabrakku, kemudian marah marah".jawab billiam marah.
"apakah gadis itu tigak mengenalmu?" tanya greyson penasaran
"wohooo, ini suatu hal yang langka man,! Seorang gadis tidak mengenal billiam xander,? Sambung jack dengan semngatnya.
Billiam hanya diam tidak memperdulikan ucpan temannya, tapi itu terfikir olehnya karena memang benar ini adalah hal yang sangat langka. Karena selama ini siapa yang tidak mengenal dirinya baik di dunia bisnis, dan wanita tentu saja,, semua wanita memujanya, dan bahkan mengemis untuk cintanya.