Chereads / Linggar Djati / Chapter 2 - Bab 2 (Persahabatan Linggar dan Yusuf)

Chapter 2 - Bab 2 (Persahabatan Linggar dan Yusuf)

Linggar mengayuh sepedanya dengan cepat menuju ke sekolah. Dia sedikit terlambat, karena tadi mengambil pakaian kotor dulu ke rumah bu Sari. Di tengah perjalanan dia bertemu dengan Ayu, teman sekelasnya di sekolah. Dia kemudian berhenti dan menawarkan bantuannya.

"Ayu ...!" panggil Linggar saat melewatinya, dia lalu menghentikan sepedanya itu.

"Mau aku bonceng tidak? sudah siang, nanti terlambat!" teriaknya pada Ayu.

"Boleh Linggar, tunggu!" jawab Ayu. Kemudian Ayu berlari menghampirinya.

Setelah sampai di gerbang sekolah, Ayu meminta turun.

"Aku turun di sini saja yah!" pinta Ayu padanya.

"Baiklah, sana masuk duluan. Nanti aku menyusul!" balasnya.

Setelah memastikan Ayu sudah masuk ke dalam kelas, barulah dia masuk. Menyandarkan sepedanya dibawah pohon jambu samping sekolah. Jam di dinding menunjukan pukul tujuh kurang sepuluh menit, masih ada waktu membantu Pak Nanang membersihkan halaman sekolah sebelum bel sekolah berbunyi. Kemudian dia mencari Pak Nanang, biasanya dia berada di sini. Sepertinya, halamannya juga belum di sapu, karena terlihat masih banyak sisa dedaunan kering yang berserakan. Biasanya jam segini, Pak Nanang sudah rapih membersihkan halamannya. Linggar menuju Kantin, bukan untuk jajan. Dia ke sana ingin menemui Bu Minah, penjual makanan di kantin itu adalah istri dari Pak Nanang. Mereka tinggal disebuah rumah yang berada di belakang sekolah. Rumah yang mereka tempati adalah rumah dari pihak sekolah.

"Assalamualaikum," sapa Linggar pada Bu Minah. Kemudian dia mencium punggung tangan Bu Minah dengan takzim.

"Waalaikumsalam," jawab Bu Minah yang sedang sibuk merapikan dagangannya.

"Bu, Pak Nanang kemana?" tanya Linggar.

"Bapak katanya pusing, jadi hari ini dia tidak bisa masuk kerja?" jawab Bu Minah.

"Nanti setelah anak-anak masuk kelas, Ibu yang akan menggantikan Bapak menyapu halaman sekolah!" ucapnya lagi.

"Nanti untuk bagian Musholah, biar Linggar saja yang bersihkan Bu!" jawab Linggar.

"Tidak usah, biar Ibu saja!"

"Tidak apa-apa Bu, sekalian Linggar Sholat Dzuhur nanti.

"Baiklah!" ucap Bu Minah sambil tersenyum.

Kemudian bel sekolah pun berbunyi, Linggar bergegas menuju kelas. Dia duduk di paling belakang bersama Yusuf sahabatnya. Yusuf adalah anak dari Kepala Sekolah tempat dia dan Linggar menuntut ilmu sekarang. Yusuf mempunyai kekurangan, Kakinya pendek sebelah. Jadi, dia sedikit pincang jika berjalan. Yusuf anak yang pendiam, mungkin karena dia mempunyai kekurangan.

Pulang sekolah, Yusuf selalu dibonceng Linggar sampai kerumah nya. Ibunya sangat menyayangi Yusuf, dia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Kedua kakaknya sudah pada besar. Yang pertama sedang kuliah di luar kota, dan yang kedua SMA kelas satu.

"Linggar, tunggu sebentar. Ini ada lauk buat kamu sama Nenek Fatimah!" ucap Bu Sukma, nama Ibunya Yusuf. Setelah mengantar Yusuf sampai rumah.

"Tidak usah Bu!" jawab Linggar.

"Tunggu, Ibu sudah bungkusin. Tidak boleh menolak rejeki!" ucapnya sambil masuk kedalam mengambil lauk yang sudah di siapkan tadi.

"Nanti malam kamu ngaji gak?" tanya Linggar pada Yusuf.

"Ngaji lah!" jawabnya sambil membuka tali sepatu.

"Aku samper gak?" tanya Linggar lagi.

"Tidak usah, aku nanti di antar sama Ibu." jawab Yusuf.

Tak lama kemudian Bu Sukma datang dengan membawa kantong kresek berisi lauk.

"Salam sama Nenek yah!" ucap Bu Sukma.

"Iya bu, terima kasih yah. Linggar pamit dulu. Assalamualaikum!" jawab Linggar sambil mencium tangan Bu Sukma lalu pergi sambil mengayuh sepedanya.