Chereads / Kompleks Pengabdi Mertua (KPM) / Chapter 4 - Kunjungan Mertua (3)

Chapter 4 - Kunjungan Mertua (3)

Di rumah pak Aldy,

Di ruang TV..

"Vi.."

"Iya a.."

"Mami hoyong kamana da naha rapih pisan?

(Mami mau kemana sih kok rapih banget)"

"Henteu teurang a

(Enggak tau a)"

"Vi, dy"

"Mami mios tiheula nya

(Mami pergi dulu ya)"

"Emm"

"Naha a?

(Kenapa a?)"

"Seungit na jiga Titah tiheula wanci pacaran sami Vecky

(Wanginya mirip Titah dulu waktu pacaran sama Vecky)"

"Oh nya dy,emang na Titah parfumnya  seungit na sami anu sepertos mami anggo nya?

(Oh ya dy, emang nya Titah parfumnya wanginya sama yang seperti mami pakai ya?)"

"Sanes mi..,sanes seungit na

(Bukan mi.., lain wanginya)"

"Oh nya seungit naon eta?

(Oh ya wangi apa itu?)"

"Seungit pajaratan anyar

(Wangi kuburan baru)"

"Oh.."

"Heueuh seungit pajaratan anyar

(Iya wangi kuburan baru)"

"Naon!!!,Aldy anjeun ngomong abdi seungit pajaratan anyar.. Hmm emangna abdi ieu layon anu anyar di astana pan naon!!!

(Apa!!!, Aldy kamu bilang saya wangi kuburan baru.. Hmm memangnya saya ini jenazah yang baru di makamkan apa!!!)"

"Nya jiga-jiga kitu deh mi..

(Ya mirip-mirip gitu deh mi..)"

"Hmm.."

"Geus mi,geus..

(Udah mi, udah..)"

"Urus tuh salaki  anjeun

(Urus tuh suamimu)"

"Heueuh mi antos Vivi hukum nya aa Aldy na

(Iya mi nanti Vivi hukum ya aa Aldy nya)"

"Sae,nya geus mami mios tiheula nya

(Bagus, ya udah mami berangkat dulu ya)"

"Iya mi"

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Dirumah pak Abdul Malik,

Di teras depan rumah..

"Mah, bapak pamit ya"

"Lik, Malik.."

"Iya Pak.." (Mencium tangan pak Malik)

"Aduh ini anak di panggilin gak nyaut"

"Iya mah ada apa?"

"Kamu mau berangkat kerja kan?"

"Iya mah.."

"Mama bareng dong sampai depan"

"Hah.."

"Kenapa gak mau?"

"Hah nya itu he'em mah, yuk.."

"Hati-hati ya pak di jalan"

"Iya sayang"

"Bapak tunggu Azka bareng sekalian kerumah om Vecky"

"Ngapain?"

"Mau bareng sama Dira & Vicky mah"

"Oh ya sudah hayuk"

"Assalamu'alaikum mah.."

"Wa'alaikumussalam"

Di rumah pak Vecky,

Di ruang TV..

"Tuan mami"

"Iya man"

"Besok mau belanja atau masak apa?"

"Aku mau masak sup"

"Oh iya"

"Eeh man"

"Iya tuan mami"

"Tapi di campurin yang lain bisa gak?, jangan cuma kentang & wortel gitu"

"Oh bisa, emangnya tuan mami mau dicampur apa ke dalam sayur sup itu biar saya catat"

"Tamam, makarna, bıldırcın yumurtası, sosis, köfte ve mantarları karıştırmak istiyorum

(Oke, saya mau di campukan makaroni, telur puyuh, sosis, bakso, & jamur)"

"Emm maaf tuan mami diriku tidak mengerti apa yang tuan mami maksud tadi.."

"Ih masa kamu gak ngerti sih.."

"Ya enggaklah itu bahasanya kaya bahasa planet gitu abisnya, $#@$@$@$@#"

"Ih imbecile.."

"Tuh kan malah embc lagi"

"Hemmm, oke pake bahasa Indonesia aja ya, saya mau campurannya untuk sup itu ada makaroni, telur puyuh, sosis, bakso, & jamur bisakan?"

"Oh itu, bilang dong tuan mami"

"Kan tadi udah di bilangin begitu"

"Tapi beda tuan mami, yang tadi bahasa mana sih tuan mami?"

"Bahasa Turki"

"Nah apa lagi itu saya gak ngerti"

"Terus yang kamu ngerti itu bahasa apa man?"

"Bahasa Indonesia & bahasa daerah"

"Oh.., udah dicatat?"

"Udah dong tuan mami"

"Bagus"

"Terus kalau lauk nya tuan mami?"

"Kızarmış bıldırcın

(Burung puyuh goreng)"

"Hah, bla bla bla"

"Hmm, burung puyuh goreng"

"Oh, oke eh tapi"

"Burung puyuh nya cari sendiri & harus dapat siang ini juga"

"Eeee.. Tuan mami"

"Iya.."

"Burung puyuh nya gak bisa di ganti gitu sama ayam?"

"Ben bıldırcın istedim tavuk Aiman ​​değil, nokta bir bıldırcın olmalı

(Saya mintanya kan burung puyuh bukan ayam Aiman, pokok nya harus burung puyuh titik)"

"Artinya apa tuh tuan mami?"

"Artinya enggak"

"Sepanjang itu artinya enggak..?"

"Au ah.."

Di depan rumah..

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Siapa ya?"

"Dul.."

"Iya, eh bu Lili"

"Kanjeng ibu udah sampai atau belum ya?"

"Udah bu, masuk saja"

"Oke terimakasih.."

"Sama-sama"

"Assalamu'alaikum dul"

"Wa'alaikumussalam iya, eh bu Eka ada apa?"

"Ada perlu sama kanjeng ibu, ud.."

"Udah sampai.."

"Oh oke, cuci mobil yang bersih"

"Iya"

Di teras samping rumah..

"Bu kok gak istirahat di kamar sih malah di teras samping rumah?"

"Nantilah, ibu juga nunggu orang kok"

"Oh, siapa?"

"Ada deh.., mau tau bingit apa mau tau ajeh.."

"Bon sang, pourquoi suivez-vous les enfants en argot?

(Ih ibu kok jadi ikutan anak-anak sih pakai bahasa gaul)"

"Biarin.."

"Iih.."

"Titah ku sayang"

"Iya mas.."

"Kowe kuwi ngapa toh ky saka wingi ngapa kerjaanmu ngintilin Titah mulu?

(Kamu itu kenapa toh ky dari kemarin kok kerjaanmu ngintilin Titah mulu?)"

"Karena Titah ku sayang itu istri beta kanjeng ibu"

"Mboh.."

"Permisi minta maaf kanjeng ibu"

"Iya Aiman"

"Saya ada perlu dengan tuan mami"

"Ya omongin saja"

"Saya mau bertanya tuan mami jamurnya itu jamur yang putih atau jamur kuping?"

"Dua-duanya saja di beli, nah yang kamu pakai untuk sup itu jamur kuping bukan yang putih"

"Oh iya tuan mami, permisi semuanya"

"Nuwun kanjeng ibu,wonten tamu

(Permisi kanjeng ibu, ada tamu)"

"Nah,emm nuwun udah jum utus mlebet kemawon

(Nah, emm ya udah jum suruh masuk saja)"

"Inggih kanjeng ibu"

Sepuluh menit kemudian..

"Assalamu'alaikum jenk.."

"Wa'alaikumussalam, eh jenk Eka, jenk Lili"

"Jumiati.."

"Inggih kanjeng ibu"

"Panjenengan bikinkan unjuk & jimukne snak teng pawon nuwun jum

(Kamu bikinkan minum & ambilkan snak di dapur ya jum)"

"Inggih kanjeng ibu"

Setelah Jumiati mengantarkan minuman & kue untuk mertuanya pak Malik & pak Aldy, Jumiati mendapatkan kabar bahwa Sumiati adiknya Jumiati meminta pekerjaan dengan nya, lalu tak sengaja bu Vecky mendengarnya & bu Vecky meminta adiknya datang lusa kerumah.

Rupanya bu Vecky sedang mencari orang yang bisa menjaga warung atau bisnis kecil-kecilannya itu di depan rumah.

Di dapur..

"Halo.. Nduk Sum, ada apa ta?"

"Mbak aku perlu kerjaan, jadi apa sajalah mbak juga gak apa-apa di jakarta"

"Tapi nduk aku gak tau ada lowongan pekerjaan atau tidak.."

"Tolonglah mbak, adikmu iki.."

"Ya wis, ya wis nanti tak tanyain majikan ku ya"

"Inggih mbak, terimakasih ya mbak"

"Sama-sama nduk.."

"Jum.."

"Iya bu Vecky, mau di bikinkan apa?"

"Ngak usah Jum.., oh ya tadi saya tidak sengaja mendengar kamu sedang teleponan sama Sumiati, Sumiati siapa itu Jum?"

"Sumiati itu adik saya bu Vecky"

"Oh, tadi juga saya gak sengaja mendengar dia sedang mencari pekerjaan ya di jakarta?"

"Iya bu.."

"Gak usah ke Jakarta, kerja sama saya saja kebetulan saya juga sedang mencari pegawai untuk bantu saya di warung ya adalah Bisnis kecil-kecilan saya di depan rumah"

"Serius bu?"

"Iya"

"Terimakasih sangat loh bu"

"Sama-sama Jum.."

"Ya sudah besok suruh ke rumah ya, mau saya tes.."

"Inggih bu.."

Dan ke esok kan harinya,

Di meja makan..

"Jum.."

"Inggih bu"

"Kamu sudah beritahu adikmu kan hari ini berangkat & besok tesnya?"

"Sudah bu, mungkin besok pagi sampai"

"Oke.."

"Tah.."

"iya bu.."

"Kok kamu nanya adiknya Jumiati sudah berangkat dari kampung ke sini, ngapain?"

"Itu bu aku lagi butuh karyawan untuk warung siapa tau aja cocok"

"Oh bisnis mu itu ta?"

"Iya lik.."

Dan kabar gembira untuk pak Vecky & bapak-bapak yang lainnya mertua mereka pulang ke kampung, pak Vecky & bapak-bapak lainnya merasakannya di pos satpam depan sekalian main catur & ngopi-ngopi.

Bersambung..