Chereads / ME & MY KNIGHT / Chapter 6 - RUMAH BARU ISTANA BARU

Chapter 6 - RUMAH BARU ISTANA BARU

Paginya Kak Dom mengantar aku pulang, sedangkan mama dan papa sudah lebih awal berangkat ke kota. Di mobil kami bercerita, entah mengapa, aku sepertinya sangat mempercayai Kak Dom. Bahkan jika bolah jujur, aku mungkin belum bisa begitu terbuka kepada mama dan papa seperti aku terbuka sama Kak Dom. Aku menceritakan masa kecilku bersama ibu. Tanpa terasa perjalanan kami sudah masuk ke tengah kota. Kak Dom terus menyetir mobil BMW hingga ke sebuah perumahan mewah dengan gerbang yang besar dan penjagaan yang ketat. Awalnya ku kira rumah mereka mungkin di dekat pintu gerbang, karena baru masuk ke gerbangnya saja, mataku saja sudah di suguhkan dengan pemandangan rumah-rumah raksasa dan mewah.

Kak Dom terus menyetir mobilnya hingga akhirnya kakak berhenti di sebuah rumah dengan pagar yang tinggi dan hitam. Aku terkagum-kagum dengan rumah ini, seperti mimpi bisa tinggal di istana seperti ini. Aku seperti tidak mempercayai semua ini. Aku memastikan bahwa ini bukanlah mimpi.

"Awww... aduhhh sakit...."

"Kenapa dek?"

"Hehehe enggak kak, Nana cuma ngetes saja apa ini beneran nyata atau mimpinya Nana. Ternyata ini beneran.... ini rumah atau istana kak? gede banget.... kalau di ukur, ini bisa-bisa seluas kebun Nana di desa."

"Hahahahahaha kamu bisa saja dek! yuk masuk, yang lain sudah menunggu kepulangannya kamu."

Aku berjalan melewati pintu utama yang cukup besar dan di tengah-tengahnya sudah berdiri beberapa pria tampan yang muda dan seumuran kakakku dan mama papa menyambutku dengan hangat.

"Selamat datang kembali Aleena...."

"Terima kasih semua."

"Anak mama Aleena sudah pulang.... bagaimana perjalanannya nak? kamu capek?"

"Nana nggak capek kok ma... tadi kak Dom juga sempat ajak Nana buat ke kafe, jadi nggak terlalu lelah."

"Nah... ini kakak kenalin kamu sama sepupu - sepupu kamu. Ini namanya Eric, dia anaknya Om Franky dan tante Suzane, ini George anaknya Om Billy dan mamanya, tante Marry sudah meninggal karena sakit kanker. Sorry ya bro.. tapi adek gue harus tau biar bisa lebih akrab sama kita, dan yang terakhir ini namanya Edward, anaknya Om Lucas dan tante Melanie, dan masih ada dua lagi sepupu kamu, ada adeknya Eric, namanya Steve dan Micheal anaknya Om Lucas. Mereka berdua lagi di Australia, mungkin minggu depan sudah pulang."

Dalam hatiku pikiranku melayang melihat ketiga kakak sepupuku yang tampan dan gagah, sangat sempurna untuk dijadikan suami..... hehehehehe... sorry guys kalau pikiranku melayang-lanyang memikirkan hal yang aneh- aneh. tapi yang membuatku bingung adalah, kenapa semua kakak sepupuku adalah laki-laki? memangnya tidak ada perempuan? aku berbisik kepada kak Dom dan untuk menanyakannya.

"Ngapain bisik-bisik? kita juga mau dengar kali...."

"Enggak ada apa-apa kok, Aleena cuma tanya kenapa tidak ada anak perempuan di rumah ini. Sebenarnya ada, namanya Marlina, dia itu cucu adopsinya Oma, tapi sekarang dia lagi di London buat pertukaran pelajar. Dan di sini yang umurnya paling kecil itu, adalah kamu. So..... You're our little princess now."

"Oooooo... kalau begitu salam kenal kakak-kakak semua."

"Ya sudah kalau begitu, kalian kembali lanjutkan kegiatan kalian masing-masing, tante mau bawa Aleena buat ketemu sama Oma dan Opa kalian. Aleena yuk, ikut mama."

Mama mengajakku ke sebuah ruangan. Ruangan yang tampak seperti ruang kerja, sekaligus ruang meeting keluarga.

"Papa, Mama, Monica sudah bawa kembali anak Monica yang hilang pa... ma... ini Aleena, cucu papa dan mama sudah pulang..."

"Kemari lah nak... kemari... biar Opa lihat wajah kecil kamu yang selalu kami rindukan..."

Pertemuan keluarga ini membuatku kembali menangis. Aku kembali mengingat akan masa lalu ku. Masa kecilku bersama ibu. Opa dan Oma memelukku dengan erat, seperti takut akan kehilanganku.

"Oh ya... sayang... kamu bawa kalung yang Opa berikan waktu kamu kecil?"

"Ini Opa." aku menyerahkan kalung yang aku temukan kemarin di dalam kotak yang ibu tinggalkan, dan Opa semakin menangis melihat kalung tersebut.

"Memang benar, ini lah cucuku, cucu kesayanganku. Oh.... akhirnya tuhan mempertemukan kita kembali... kemana saja kamu selama ini nak? Opa dan Oma rindu sama kamu..... apa kamu baik-baik saja?"

"Nana baik-baik saja kok Opa, ibu selama ini selalu menjaga Aleena sampai akhir hayatnya."

"ibu? ibu siapa?"

"Jadi rupanya yang selama ini menjaga Aleena adalah ibu Sunny pa... selama ini kita sudah berprasangka buruk terhadap beliau. Ibu sunny selama ini tetap menjalankan amanahnya mas William."

"Iya pa... sebelum kejadian itu, aku berpesan pada bi Sunny, untuk menyembunyikan dan merahasiakan identitasnya Aleena, demi keamanannya. Itu sebabnya kita selama ini sulit menemukan mereka pa..."

"Begitu rupanya, maafkan kami ya nak, sudah lama mencarimu, tapi sekarang Opa bersyukur , akhirnya kamu bisa kembali lagi ke kita. Selamat datang kembali ke rumah ini nak. 3 bulan lagi kamu ulang tahun kan? Opa akan buatkan pesta yang paling meriah buat kamu dan Opa akan umumkan kepada semua orang di dunia ini kalau cucu kesayangan Opa sudah pulang. Sebagai ungkapan rasa syukur, Opa akan membangun sebuah panti asuhan atas nama kamu. kamu mau?"

"Aleena mau Opa, Aleena senang banget bisa berbagi kebahagiaan ini. Terima kasih Opa."

"Kemarilah cucu emas Oma, Oma mau peluk kamu. Oma rindu sekali sama kamu nak... bagaimana bisa kamu melewati semua ini?"

"Sudah ma... pa... yang lalu biarlah berlalu, yang penting sekarang Aleena sudah kembali sama kita. Nah Aleena, ini om dan tante kamu. Om Franky dan istrinya tante Suzane, orangtuanya Eric dan Steve, ini Om Billy, papanya George, dan ini Om Lucas papanya Edward dan Micheal." aku menghampiri mereka untuk bersalaman sebagai sopan santunku.

bunyi ringtone hp Havana Oh nana..... my ...

"Halo mama sayang.... how is your holiday sayang? Micheal dimana?" rupanya istri Om Lucas video call.

"Oh... great sayang, thank you ya holidaynya. by the way.... mana keponakan aku yang manis itu.... Aleena.... Halo.... sweetheart. Kenalin tante namanya tante Melanie... tapi khusus kamu panggilnya Auntie, Auntie Melanie. Coba panggil..."

"Halo Auntie Melanie.."

"Anak pinter... ini kenalin kakak kamu, namanya Micheal."

"Hai kak, salam kenal"

"Oh... jadi kamu anaknya tante Monica yang hilang itu? baguslah kalau sudah kembali, jangan hilang-hilang lagi ya, kamu itu buat Opa sama Oma nangis terus setiap mereka ingat kamu. Opa Oma berarti udah nggak boleh nangis lagi ya, minggu depan Micheal, mommy sama Steve pulang bawa oleh-oleh kesukaan Opa dan Oma ya... bye...."

"Ya sudah ya sayang Auntie mau menikmati suasana pantai dlu ya... see you next week sayang..."

"da da Auntie"

Terlihat bahwa semua anggota keluarga menyambutku, kecuali tante Suzane yang tampak lebih cuek dan judes.

"Aleena, nanti kita ngobrol lagi, sekarang mama antar kamu ke kamar tamu dulu ya supaya kamu bisa istirahat , karena kamar kamu lagi di rapikan."

"Opa Oma Tante Om, Aleena permisi dulu ya, sekali lagi, salam kenal dan terima kasih karena sudah menerima Aleena."

Mama mengajakku naik Lift. bayangkan guys, mau ke kamar saja harus pakai lift? Oh my god, bisa di bayangkan nggak rumahnya sebesar apa?

"Nah, ini kamar tamu sementara kamu istirahat, password kamarnya 301000 kamu istirahat dulu, nanti sore mama ajak kamu pergi beli beberapa perlengkapan untuk kebutuhan kamu. ini kamarnya sudah lengkap, kalau kamu bosan ada tv, kalau mau mandi toiletnya di sana, dan kalau kamu butuh apa-apa tinggal pencet tombol yang ada di samping tempat tidur kamu. Kamu pasti sudah capek, sekarang kamu istirahat dulu, dan ini nama nya Seli, Seli ini asistennya Marlina, yang sementara jadi asisten pribadi kamu sampai kita dapat asisten buat kamu. Ya sudah kamu istirahat ya sayang, mama masih ada hal yang mau kita bahas sama Opa dan Oma. Dan buat kalian para lelaki... Jangan ganggu Aleena dulu ya... Tante tahu kalian ada di depan kamar."

Mereka pun terkejut dan bergegas keluar.

"Siap tante, kita jagain kok anaknya, dan nggak kita gangguin kok, paling George saja tuh Tan yang suka usil."

"Kalian berempat itu sama saja. Kalau udah kumpul jadi satu pasti ada saja kelakuannya. untung Steve sama Micheal lagi di Australia. Kalau di sini, ya sudah lah jadi boyband saja lah kalian. Sudah sana, biar Aleena istirahat dulu. Nanti dia kecapekan. Dan Dom, kamu juga tahu kan keadaannya adek kamu? So... mama mohon, silahkan bawa anggota boyband kamu pergi."

"Ma, Aleena mau mandi, tapi baju nya Aleena ada di mobilnya kak Dom."

"Di kamar mandi mama sudah siapin baju buat kamu. Nanti setelah mandi langsung istirahat ya. obat kamu nanti mama minta Seli buat bawain kekamar. Ya sudah mama tinggal saja dulu ya."

Mama menginggalkan aku di kamar dan aku mandi. Bayangkan saja kamar tamunya saja sudah besar, apalagi kamarku nanti, aku masih terkesima dengan semua ini, masih seolah-olah ini adalah mimpi.