Chereads / Aku Villain? Siapa Takut! / Chapter 2 - Elena dan Menyelinap

Chapter 2 - Elena dan Menyelinap

haruskah aku menjual jiwaku seperti yang elena lakukan di game? agar tubuhnya tidak perlu nutrisi dan mendapatkan nutrisi dari ketamakan manusia?

meskipun aku menjadi kuat dalam semalam... setelah menjual jiwaku... aku hanya akan hidup beberapa tahun saja sebelum di ambil alih oleh Demon Spirit.

tidak... itu sama saja dengan bunuh diri pikir elena sambil menggelengkan kepalanya.

Elena merasa frustrasi... kenapa? karena Elena tidak mempunyai Starter Pack tidak seperti heroine dan minion nya.

Sihir? Atribut? mana saja tidak punya. Talenta berpedang? dengan tubuh seperti ini yang kurus dan seperti akan terhempas jika ada angin, untuk pemanasan saja tubuh ini akan pingsan.

Elena mau tidak mau harus melatih stamina dan tubuhnya secara perlahan-lahan.

masih ada waktu 2 tahun sebelum plot di mulai.

dalam 2 tahun ke depan, Heroine akan tiba di rumah ini dan itu tandanya perang sudah di mulai!

jika kedepannya aku terus makan sedikit yang di berikan pelayan, cepat atau lambat aku tubuhku akan hancur dalam sekali serang... mungkin saat ini juga sekali serang aku akan mati? pikir elena.

di dalam game, ada status HEALTH POIN dan berapa damage yang akan di terima heroine.

karena ini nyata, jadi Elena tidak bisa mengetahui berapa health poin yang dia punya.

Elena berpikir dan bertujuan untuk pergi ke kota melatih stamina sekaligus mencari makan.

semenjak Elena pulang dari Gereja untuk melihat apakah Elena mempunyai Elemen dan Mana seberapa banyak dan hasilnya sangat mengecewakan, Elena tidak pernah menerima uang sejak itu...

haaa benar-benad menyebalkan.

Elena hanya bisa menghela nafas dengan jengkel.

'jika aku kabur dari sini, sama saja dengan menyerah sebelum berperang'

'ini bahkan lebih sulit dari game cat mario'

'hmph mereka bahkan tidak mengecek adiknya yang tidak keluar ruangannya selama setengah tahun penuh.'

'keluarga macam apa ini'

'pertama aku harus meningkatkan stamina. setelah cukup stamina untuk berlatih pedang, aku harus berlatih pedang sampai di tingkat Bawah.

[Elena Chibi1: mari kita mendengarkan tingkatan kekuatan di dunia ini, dibawakan oleh Elena Chibi Sensei!]

[Elena Chibi Sensei: Uhuk* Elena sensei versi Chibi disini. saya akan menjelaskan tingkat kekuatan di dunia ini. Kekuataan di dunia ini ada 5 tingkatan dari Tier Bawah yang paling kecil dan Tier Master paling Besar. apa saja 5 tier itu? 1 Tier Bawah, Tier Menengah, Tier Atas, Tier Ahli dan yang terakhir Tier Master.]

[Tier Bawah setara dengan kekuatan 10 Ksatria jika di gabungkan atau 2 Penyihir magang]

[Tier Menengah setara dengan kekuatan 20 Ksatria atau 5 Penyihir tingkat bawah]

[Tier Atas setara dengan kekuatan 40 Ksatria atau 2 Penyihir tingkat menengah.]

[Tier Ahli setara dengan kekuatan 100 ksatria atau 2 penyihir Tier Atas]

[dan yang terakhir Tier Master. tetapi sayangnya tidak ada yang berhasil memasuki Tier Master di kerajaan ini semenjak kematiannya Raja pertama Moon Tears dan itu adalah sekitar 150 tahun yang lalu. rumornya, tier master mampu mengalahkan 1000 pasukan elit! bayangkan pasukan elit yang terlatih dan itupun 1000! tetapi rumor hanyalah rumor, kita tidak tau apakah itu hoax atau engga.]

[sekian dari Elena Chibi sensei! sampai jumpa di chapter lain nanti!]

setelah itu aku harus mencari dan menemukan artefak magic sword sebelum pedagang itu menemukannya.'

hmph tunggu saja tidak akan lama lagi kalian akan menerima akibatnya karena memperlakukanku seperti ini!

disaat Elena sedang berkhayal soal menghukum mereka yang memperlakukan buruk kepadanya, suara ketukan di pintu sangat keras terdengar.

"NONA MAKANANMU ADA DI DEPAN PINTU AMBILAH SENDIRI!" suara wanita berteriak di balik pintu yang membuat Telinga Elena sakit dan refleks menutup kedua telinganya.

"tch nyusahin aja ini anak. kenapa harus aku yang mengantarkan makanan ke AIB keluarga ini" setelah menaruh makanan di depan pintu, pelayan tersebut pergi dengan ekspresi jengkel.

"grrr... aku tandain suara pelayan sialan itu... awas aja nanti" Elena sambil membuka pintu dan menonjolkan kepalanya terlebih dahulu takut ada pelayan atau kakaknya Eric.

setelah semuanya aman, dengan cepat Elena mengambil Nampan yang di atasnya Soup dan roti yang akan basi seperti biasa ke kamarnya.

Elena ingin melemparkan nampan tersebut tetapi perutnya berkata lain...

Elena mengambil dan memegang sendok kayu tersebut.

dengan ragu-ragu Elena melihat Soup yang tidak ada apa apanya dan hanya airnya yang keruh...

Elena memasukan soup tersebut kemulutnya.

saat soup tersebut masuk ke mulutnya, Elena langsung memuntahkan soup tersebut.

"Ugh... apa ini menjijikan... mereka gila! apa mereka memberikan hal menjijikan ini setiap hari kepada ELENA?!" elena sangat murka... dia ingin keluar dan pergi ke dapur dan menghajar pelayan yang menyiapkan memberikan makanan ini tetapi...

"Hiks... Elena... Hiks... aku janji... aku...bakalan menghukum mereka... lalu... kita makan makanan yang....enak hiks..." Elena tidak kuasa menangis membayangkan Elena setiap harinya menahan hal ini semua.

"kenapa... mereka begitu kejam..." mengusap kedua mata dan wajahnya, Elena berdiri dan bersiap-siap.

mulai sekarang Elena tidak akan menganggap keluarga Scarlet adalah keluarganya.

<>

Elena menghabiskan waktunya membuat aksesoris rajutan berbentuk bunga dan beberapa boneka mainan lucu.

karena tidak ada pin, dan juga tidak ada benda tajam untuk membuat pin dari kayu, Elena hanya membuat bunganya saja tanpa pin.

dan untuk boneka mainan itu sendiri, Elena menggunakan beberapa gaun yang berada di korset yang terlihat bagus untuk bagian luar boneka mainan.

kenapa Elena membuat aksesoris dan boneka mainan? mulai besok, Elena akan pergi ke Kota.

karena dia tidak mempunyai uang dan tidak ada apapun di kamarnya dan korset tidak ada gaun atau pakaian yang bagus untuk di jual, semua pakaiannya sangat lusuh dan kucel.

Elena tidak mau menjual jiwanya dan memilih rute lain untuk bertahan hidup.

untung saja ada alat merajut di kamar ini dan beberapa benang berwarna. dan elena terpikirkan soal aksesoris saat melihat benang tersebut.

meskipun Elena dulunya adalah seorang wanita modern, tetapi karena dia ingin menghemat soal pakaian, Elena belajar soal menjahit dan keterampilan wanita lainnya. dan menjadi hobi barunya saat itu.

dan juga, Elena cukup mahir dalam membuat kostum cosplay atau membuat boneka mainan.

iyaa.... itu dulu...

kalo sekarang...

'ini sudah cukup mirip kelinci kan?' di tangannya boneka mainan sebesar tupai dewasa yang Elena bilang mirip kelinci bentuknya seperti...lebih mirip beruang... hmm... kucing?

"well segini mungkin cukup bagus...?" beberapa aksesoris dan beberapa boneka yang katanya kelinci tapi ga ada mirip-miripnya berbaris di ranjangnya Elena.

"aku sudah lama tidak menjahit atau merajut semenjak tinggal bersama... tch... kenapa aku mengingat bajingan itu lagi!"

"uhh tanganku sakit..." tanpa sadar, elena membuat semua itu sampai sore menjelang malam. tangannya memerah sakit dan pegal. tetapi Elena tersenyum karena dia sudah satu langkan pada tujuannya.

"mari kita beristirahat dan bersiap untuk besok! kita akan pergi ke kota!" dengan perut keroncongan, Elena masuk ke alam mimpi...

<>

dini hari...

Elena bangun dari tidurnya...

karena jam 4 pagi para pelayan di kediaman duke sudah mulai bangun, jadi Elena bangun satu jam lebih awal yaitu jam 3 pagi.

dan juga, jam tiga pagi penjaga atau patroli tidak akan banyak dan bahkan ada juga yang tertidur.

rasa sakit dan pegal di kedua tangannya terasa lagi saat dia mengangkat barang bawaan untuk di jual di kota.

sesaat dia membuka mata, perutnya yang keroncongan terus menerus berteriak untuk di beri makan.

Elena menghibur dirinya jika setelah berhasil menjual salah satu barang, dia akan langsung membeli makanan yang enak.

mungkin kalian bertanya-tanya kenapa Elena tidak mengambil makanan di dapur padahal para Pelayan sedang tidur.

Elena lebih memilih kelaparan dari pada memakan makanan dari orang yang dia benci. seperti itulah Elena Scarlet di kehidupan sebelumnya.

jika seseorang memanggilnya bodoh karena hal itu, Elena hanya tersenyum dan setuju dengan orang tersebut.

mengenakan jubah yang lebih besar dari tubuhnya, Elena menyelinap keluar dengan mengendap-ngendap.

setelah beberapa menit...

'omaygad... KENAPA TEMPAT INI BEGITU BESAR!'

dia sudah berjalan lamanya dan dia masih belum menemukan dimana aula berada!

15 menit kemudian...

"Huf huf... akhirnya aku tiba di aula sialan ini..."

jika terus seperti ini aku akan ketahuan!

alasan Elena pergi ke aula adalah karena aula dekat dengan latihan ksatria.

dan di sudut lapangan latihan, ada sebuah lubang yang besarnya cukup untuk anak kecil masuk ke dalam lubang tersebut.

lubang tersebut ditemukan oleh sang heroine saat dia bersembunyi dari Elena di game yang sudah menjual jiwanya kepada demon spirit.

sang heroine sering di bully dan bahkan di sakiti oleh Elena. karena tubuhnya sudah diperkuat oleh sihir penyembuh, luka yang diberikan oleh Elena tidak meninggalkan bekas jadi tidak ada yang tau jika Elena menyiksa Airi sang Heroine.

saat malam hari Airi sejak saat itu sering menyelinap keluar dan pergi ke kota. saat dia akan memasuki lubang tersebut, kebetulan Harold sedang berlatih Sihir Es nya dan melihat Airi yang menyelinap akan memasuki lubang.

dia memanggil Airi...

"apa yang kamu lakukan di dini hari buta...?" dengan nada dingin seperti atributnya, harold bertanya.

'yup dia berkata seperti itu tetapi bukan dini hari tapi malam hari.'

HMMM??!!!

membalikan badannya, Elena dengan terkejut.

di hadapannya, seorang laki-laki tampan memakai pakaian latihan seorang ksatria yanf hanya kemeja putih dan celana ketat hitam dengan rambut berwarna biru pudar dengan mata biru yang sama dengan warna rambutnya dan wajahnya seperti tidak mempunyai emosi, melihat dan mengamati Elena.

'APA YANG HAROLD LAKUKAN DISINI?' teriak Elena dipikirannya.

Harold Scarlet umur 15 tahun, penyihir termuda jenius yang sudah berada di tier menengah di umurnya saat ini.

Harold kepribadiannya sangat dingin dan dia hanya mengucapkan satu atau dua kata jika diperlukan, dan jika tidak maka dia sama sekali tidak akan bicara.

dan dia tidak pernah mengeluarkan emosi di wajahnya.

dia hanya mengeluarkan emosi saat heroine kenapa-napa.

yup seperti saat ini dia mengeluarkan emosi di hadapanku...

wait... what?!!!!

<>

melihat pakaiannya, dia bukan seorang assassin atau pencuri.

harold melihat ke arah tangannya orang yang wajahnya di tutupi oleh jubah.

dia sangat kurus dan lemah untuk melakukan itu. pikir harold.

"jawab aku. siapa kau dan apa tujuanmu berada di kekediaman Duke Scarlet"