Chereads / Pendekar Langit / Chapter 11 - Chapter 10

Chapter 11 - Chapter 10

Sang mentari sudah menampakan sinarnya yang hangat para burung bersuara saling menyahut satu sama lain. Xiao Lung Li terbangun dari tidurnya dia melihat Xiao Yan yang menjaga dirinya yang masih tertidur, dia tersenyum memandang wajah.

Tak lama Xiao Yan terbangun. "Kakak sudah sudah bangun ya." Xiao Yan lalu melepaskan pelukanya. "Kakak pergilah kekamar mandi aku akan pergi untuk memesan makanan." Xiao Yan lalu pergi kebawah untuk memesan makanan setelah itu dia lalu mencuci muka.

Mereka makan dengan tenang setelah itu dia pergi menuju kedepartemen pengobatan untuk mengikuti kompetisi pembuatan untuk mendapat gelar Reseptor. Saat Xiao Yan dan Xiao Lung Li masuk kedalam banyak orang memperhatikan kecantikan Xiao Lung Li namun karena wataknya dingin semua pandangan itu dia abaikan.

Xiao Yan lalu hendak mendaftar namun dia tidak sengaja menabrak seseorang. "Maaf nona saya tidak tau kalau ada anda didepan." Sang gadis lalu bangun dan melihat Xiao Yan. "Ah rupanya tuan yang kemarin."

"Oh nona maaf sekali lagi."

"Tidak apa apa."

"Kakak apa ada masalah?" kata sang gadis berpakaian ungu sambil berlari kecil. "Tidak ada apa apa." katanya dengan nada kalem. "Nona boleh saya tau siapa nama nona." kata Xiao Yan. "Ketahuilah kalau Kakak ku ini berasala dari keluarga bangsawan Huang, dia bernama Huang Rong dan aku adiknya bernama Huang Yun." dengan bangganya dia berkata seperti itu.

"Perkenalkan nama saya Xiao Yan dan ini Kakak saya Xiao Lung Li kami kemari untuk mendaftar untuk mengikuti kompetisi disini."

"Hah kau ingin ikut tidak salah, aku lihat dari aliran energimu kemarin kau tidak memiliki energi api."

"Memang saya tidak memilikinya namun saya yakin kalau saya mampu untuk mendapatnya minimal Reseptor 3 atau 4" Seketika mereka berdua nampak kaget dengan perkataan Xiao Yan. "Tuan bukan maksud merendahkan namun itu pasti mustahil apa lagi anda tidak memiliki inti api. mereka yang memilikinya saja belum tentu dapat apa lagi anda"

"Itu benar kau lebih baik mundur dari pada dipermalukan seisi ruangan. Hanya orang bodoh saja yang mau melakukan itu, apa jangan jangan kau orang bodoh ya?" Kata Huang Yun dengan nada mengejek. "Dia tidak bodoh dia sangat pintar." Kata Xiao Lung Li, Huang Yun yang melihat Xiao Lung Li langsung diam karena aura yang dimiliki oleh Xiao Lung Li.

"Terimakasih karena sudah memperdulikan diriku namun saya yakin saya mampu untuk melakukannya." kata Xiao Yan dengan percaya diri. "Baiklah bila Tuan Xiao mampu melakukanya." Tak lama datang seorang bangsawan dia memiliki tampilan begitu sombong dan juga arogan. "Wahh...suatu kebetulan aku bisa bertemu dengan Nona Huang disini." Katanya sambil meraih tangan Huang Rong dan menciumnya.

Huang Yun yang melihat itu lalu berbicara dengan nada tidak suka. "Tuan Hou sepertinya anda tidak punya malu, kakak ku sudah mengatakan tidak suka kepada dirimu namun kau masih saja mengejarnya." Hou Bou tidak menanggapinya. Xiao Yan yang melihat itu lalu memutuskan untuk pergi dari sana. "Nona Huang kalau begitu saya pamit dulu karena saya harus mendaftar."

"Tunggu Tuan Xiao saya ikut dengan anda." Mereka laku pergi meninggalkan Hou Bou, Hou Bou yang melihat perubahan sikap dari Huang Rong terhadao Xiao Yan membuat dirinya terasa terhina. Mereka akhirnya masuk kedalam aula.

Saat mereka sudah mendaftar mereka lalu masuk kedalam sebuah ruangan didalam ruangan tersebut menjorong kebawah, mereka lalu turun kebawah dan berbaris. Karena Xiao Lung Li tidak ikut maka dia berada dikursi penonton.

"Perkenalkan nama saya Du Bui saya adalah kepala Departeman Reseptor diwilayah ini, hari ini akan diadakan ujian gelar Reseptor bagi mereka yang mampu menyelesaikan pembutan pil dan kami akan menilainya. Kalau begitu ayo kita mulai sekaran!"

Mereka lalu mengambil posisi masing masing, mereka juga diberi bahan bahan. "Semua bahan disini berada digolongan menengah mungkin aku bisa membuat beberapa pil dan serum untuk membantu nanti dimasa yang akan datang pastilah akan berguna, untuk serum aku memiliki beberapa yang aku beli tadi."

Saat semua orang sudah mengerjakan Xiao Yan masih saja termenung dengan pikiranya. "Kakak lihat orang itu dia sangat kebingungan, kita tadi sudah memberitahunya tadi sekarang dia pasti sudah tamat." Huang Yun. "Kita tidak boleh merehkan orang lain dia begitu yakin kalau dia bisa."

"Adik Huang kenapa kau begitu yakin akan hal itu, lihatlah diriku aku sebentar lagi akan mendapat gelar Reseptor 2 kau akan bangga bila menjadi pasanganku." Kata Hou bou dengan bangga. Namun Huang Rong tidak menanggapinya, tak lama Xiao Yan mengangkat tangan kirinya.

Semua orang lalu melihat dirinya. "Ada apa nak?". kata Du Bui sambil mengelus janggutnya yang panjang. "Maaf sebelumnya...apa obat yang kami buat nantinya akan menjadi milik kami sepenuhnya atau kalian akan mengambilnya? dan apa aku bisa langsung naik ketingkat tiga" kata Xiao Yan dengan wajah polosnya.

"Hahaha...tentu kau boleh memilikinya semuanya tapi untuk memasuki tingkat tiga kau harus diuji lagi."

"Ohh...begitu terimakasih, kalau begitu saya akan mempersiapkanya." Xiao Yan lalu mengambil botol serum lalu mengambil beberapa bahan yang sekiranya sangat berguna, saat semua bahan terkumpul Xiao Yan lalu mulai mengaktifkan lingkaran rohnya.

Semua orang disana bingung kenapa Xiao Yan menggunakan lingkaran roh ini adalah kompetisi pembuatan pil bukan pertarungan. "Fase peleburan siap, fase penempa siap, fase pembentukan siap, fase pemurnian siap, fase penyatuan siap." tak lama semua bahan bahan yang telah dimasukan kedalam dimasukan semua hanya sekitar dua menit semua bahan tersebut berubah menjadi cair dan dan juga berupa pil.

Serum lalu segera dimasukan kedalam botol dan pil berhasil dibuat merupakan pil tingkat dua itu terlihat dari garis yang ada didalam pil tersebut. Semua orang kaget dengan apa yang terjadi terlebih Xiao Yan mampu membuat dua jenis obat dalam waktu bersamaan tak hanya itu masing masing dari obat tersebut berjumlah tiga buah.

"Hmmm...untuk serumnya ini berada di tingkat satu padahal tadi aku berencana untuk membuat menajdi level dua tapi sepertinya kemampuanku masih belum cukup." batin Xiao Yan lalu dia melihat semua orang yang memandanginya lagi.

"Kenapa kalian memandangi ku dengan wajah seperti itu?"

"Nak siapa kau dan teknik apa yang kau gunakan kau bisa membuat dua jenis obat dalam waktu bersamaan tak hanya itu kau bahkan bisa membuatnya masing masing tiga buah." kata Du Bui dengan nada terkejut.

"Ahh...saya tidak bisa menceritakanya karena guru ku yang memintanya." Du Bui lalu bertanya lagi dia hanya mengira bila guru dari Xiao Yan adalah orang hebat lebih baik tidak membuat orang tersebut tersinggung.

Tak lama Huang Rong dan juga Hou Bou juga sudah selesai menyeleaaikan pembuatan pil mereka. "Maaf saya ingin bertanya lagi, apa saya bisa melanjutkan untuk menaikan peringkat lagi." Kata Xiao Yan dengan lugunya. Du Bui kaget dengan perkataanya. "Anda mampu membuat pil dan serum dalam waktu bersamaan, itu merupakan bakat yang luar biasa kami begitu kagum bila anda ingin naik peringkat tentu kami akan memberikanya secar percuma. Katakan tingkat berapa yang kau inginkan."

Xiao Yan senang mendengar hal tersebut dia lalu mengatakan. "Kalau boleh aku ingin naik tingkat menjadi Reseptor 4 bila seandainya tidak bisa saya ingin berada di tingkat 3." Semua orang begitu kaget mendengarnya. "Wah orang ini berani sekali, tapi bila tuan Du Bui menyetujui dia naik keperingkat 4 bila sampai ditelinga Ayah pasti Ayah akan menyeretnya untuk menikahi Kakak." Kata Huang Yun memanasi Hou Bou karena melihat ekpresinya ketika melihat Huang Rong tersenyum kagum kepada Xiao Yan.

Dan itu membuatnya cemburu. "Woi!!! bocah kau pasti menggunakan tipuan, mana ada kekuatan roh mampu membuat pil." semua orang langsung bersuara setelah mendengar itu. "Tuan Hou bila tidak percaya anda bisa mencoba pil dan serum yang aku buat."

"Pil level dua milikku mampu meningkatkan kemampuan indra menjadi lima puluh persen bagi mereka yang mencoba belajar belajar kemampuan observasi pil ini sangat berguna bagi mereka dan serumku ini mampu menyembuhkan luka tingkat dua."

"Aku masih tidak percaya buktikan sekarang!!!"

"Baiklah, kau yang akan mencobanya." Dengan cepat Xiao Yan lalu mengeluarkan pisau dan langsung menusuk bahu kanan Hou Bou. Bou tidak dapat bergerak karena sebelum dia bergerak Xiao Yan sudah melempar sebuah batu titik akupunturnya sehingga dia tidak bisa bergerak.

Semua orang kaget dengan pergerakan Xiao Yan. "K-kau...berani sekali kau menyerang diriku apa kau tidak takut mati."

"Tidak, aku juga tidak tau kau siapa." Lalu Xiao Yan langsung menyiramnya dengan serumnya seketika lukanya menghilang. Semua orang kaget dengan ada yang terjadi.

Hou Bou begitu kesal dengan apa yang terjadi, dia lalu menarik pedangnya dan langsung menyerangnya saat pertahanan Xiao Yan kendur namu sebuah selendang putih yang diujungnya ada lonceng sebagai pemberat langsung menghantam pedang itu.

Sehingga pedang itu terlepas dari genggaman Hou Bou. Lalu munculah Xiao Lung Li dia langsung memukul Hou Bou tepat didada kirinya sehingga dia terpental jatuh. Hou Bou lalu melihat sesosok Xiao Lung Li dia begitu terpana denganya sehingga pikiranya yang tadi ingin marah tiba tiba langsung diam.

"Tuan kenapa kau ingin menyerangnya dia tidak salah apa apa, kenapa kau ingin membunuhnya?" Xiao Yan melihat Kakaknya ada dibelakangnya lalu menghampirinya. "Kakak terimakasih ya sudah menolongku." Katanya sambil tersenyum lalu Xiao Lung Li mengusap rambutnya sambil tersenyum.

"Tuan Hou anda sudah sangat jauh bertindak bila seandainya hal ini terdengar samapi luar pastilah nama keluarga Hou akan tercoreng." Kata Huang Rong. Hou Bou melihat situasi yang memang tidak menguntungkanya lalu memutuaskan untuk pergi.

Bersambung