WEDDING GAME
Disaat ego dan rasa bertemu, sulit untuk keduanya bersatu. Kalah atau menang adalah pilihan yang tersedia.
Hal itu yang terjadi pada kita. Kita yang selalu memenangkan ego. Kita yang selalu mengesampingkan rasa.
Terlalu sakit untuk mengerti semua. Bahwa kehidupan pelik terus berputar pada poros kehidupan.
"Bagaimana dengannya?"
"Sama seperti dulu. Masih dengan yang lain."
"Sudah aku katakan, lupakan saja ia."
"Kau begitu mudahnya bicara. Tapi kau tak tahu bagaimana jadinya aku."
"Singkirkan ego dan menangkan rasa."
"Ego? Rasanya hal itu telah memenuhi hati dan hanya menyisakan sedikit ruang untuk rasa."
"Kalian sama-sama keras kepala. Hilangkan saja sedikit rasa itu dan kau akan bahagia."
Tersenyum dan meratapi langit. Mungkin hal tersebut dapat dilakukan untuk kedepannya. Menghancurkan kisah masa lalu dan membangun kisah masa yang akan datang.
Ting
Beralih ke ponsel dan menatap pesan yang masuk. Pesan yang sama seperti biasanya. Benar-benar memuakkan.
"Aku harus membuat perhitungan dengannya."
"Hey, ada apa?"
Berlari mungkin hal yang tepat untuk saat ini. Kata maaf, memaknai rasa menyerah tanpa ada kata berpisah.
____