Pandangan Sheren tampak berputar-putar, dan rasanya dia seperti mengambang, merasakan kakinya tidak berpijak. "Apa yang terjadi padaku?" pikir Sheren merasa pusing.
Dalam hitungan detik saja, saat Sheren sudah tidak bisa menahan diri, dan akhirnya ia sudah kehilangan keseimbangannya. Fanny dan Hanny memekik terkejut, menyebutkan nama Sheren bersamaan.
Sedangkan Alex dengan sigap memegangi Sheren agar dia tidak jatuh di atas lantai.
"Kak Sheren!! Kaka kenapa?" Fanny seperti ingin menangis melihat Sheren yang tidak sadarkan diri.
"Kak Sheren?" panggil Hanny sambil memegangi pergelangan tangan Sheren, lalu untuk memastikan dia meletakkan punggung tangannya pada kening Sheren. "Dia demam," ucap Hanny panik.
"Aku akan membawanya ke kamar, dan carikan obat penurun demam," perintah Alex, dengan mudah ia mengangkat tubuh Sheren yang sudah berada dalam gendongannya.
****
Didalam kamar Sheren.