Beberapa saat sebelumnya.
Hari sudah terlalu malam saat Sheren masih berkutat dengan pekerjaannya. Dia terlihat begitu lelah karena pekerjaan yang menumpuk.
"Astaga jam berapa sekarang?" Sheren memperhatikan jam tangannya dan waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. "Aku masih bisa menyelesaikan beberapa halaman lagi. Ahhh, rasanya hari ini sangat penat," ucap Sheren sambil mengambil tumpukan laporan yang masih tersisa diatas mejanya.
Sebelum Sheren memulai pekerjaannya lagi, dia sempat mengambil ponselnya dan raut wajah yang kecewa itu segera muncul pada mimik wajahnya.
"Bahkan Hayden belum membalas pesanku," ucapnya dengan sedih. "Apa dia masih marah karena pertengkaran tadi siang?"
Sheren menarik napasnya sedalam mungkin, dia menyandarkan punggungnya pada sisi kursi, membuat kepalanya bertumpu pada punuk sofa, sambil memikirkan beberapa kejadian yang dialaminya.