Hayden tidak bisa lagi merepotkan Sheren yang sudah menderita. Hanya pada Dimas sahabatnya, ia bisa meminta tolong karena Dimas sudah tahu siapa dirinya dan selalu mengerti keadaannya.
Dengan tinggal di apartemen Dimas, Hayden menghabiskan malamnya yang kacau balau.
Sambil minum-minuman keras Hayden menceritakan apa yang terjadi pada Dimas, hingga tak tak terasa ia tertidur dengan perasaan lelah.
Hayden masih memejamkan matanya. Dia tampak masih tidur karena semalaman dia habiskan dengan banyak minum. Terlihat jelas dari beberapa botol yang tergelatak di atas lantai.
Suara ketukan pintu kamar hotel terdengar nyaring, sepertinya yang mengetuk pintu tidak bisa bersabar, berkali-kali menggedor pintu kamar Hayden.
"Hem… siapa itu? Di mana Dimas kenapa dia tidak kelihatan?" tanya Hayden, dia berusaha untuk bangun dari duduknya.