"Hayden, kenapa kau selalu bersikap seperti ini. Kita harus sarapan pagi sebelum pergi lagi, dan.…" Sheren tidak meneruskan ucapannya saat Hayden menyela ucapannya.
"Sheren? Bukankan sudah kukatakan kalau aku tidak suka dengan sarapan seperti itu," ucap Hayden menyela ucapan Sheren.
"Lalu… sarapan seperti apa yang kamu inginkan Hayd?" tanya Sheren dengan tatapan tak mengerti. Sungguh dia bingung dengan sikap Hayden, apalagi tangan Hayden masih memegangi pinggangnya.
Hayden tidak menjawab pertanyaan Sheren. Justru Hayden kembali memberikan ciuman bibir pada bibir Sheren yang sedari tadi sudah menggodanya. Kali ini bukan hanya kecupan sekilas melainkan sebuah ciuman yang begitu lama dengan permainan saliva yang membuat bibir Sheren seketika menjadi basah.
"Hmm… hmmm… Hayden? apa yang kamu lakukan?" ucap Sheren berusaha mendorong wajah Hayden.