Sepanjang perjalanan Sheren terus saja memberikan nasihat terbaiknya untuk Hanny yang akan mulai bekerja pada hari pertamanya. Dia bahkan tidak lelah berbicara saat pikiran lainnya harus fokus melihat jalan yang ada didepannya.
"Ingat, catat semua hal baru yang tidak kamu pahami. Setelah itu kamu bisa tanyakan pada kakak. Aku pikir Alex bukanlah tipikal pimpinan yang sulit, dia sepertinya ramah dan aku harap kamu bisa beradaptasi dengan cepat," ucap Sheren dan sudah berbelok pada sudut jalan.
"Ya, Kak Sheren," jawab Hanny singkat, tapi dia melihat wajah Sheren yang seringkali melirik jam tangannya.
"Apa kakak terburu-buru?" tanya Hanny dengan wajah serius.
"Tidak, kenapa?" jawab Sheren dan tidak bisa membohongi Hanny.
"Tidak apa-apa Kak. Nanti sore Kak Sheren tidak perlu untuk menjemputku. Aku bisa pulang sendiri, lagi pula aku cukup tahu dengan jalanan ibu kota." ucap Hanny tidak ingin merepotkan Sheren.
Sesaat Sheren menoleh pada Hanny.