[kring...kring...]
Dipagi yang cerah alarm membangunkan,
seorang anak remaja berusia 18 tahun.
Mungkin terlihat seperti remaja pada umumnya,tapi kenyataan berbanding terbalik.
[...]
"hahh...seperti biasa orang tuaku selalu saja bertengkar di pagi hari."
Remaja itu bergegas ke kamar mandi dengan keadaan malas karena pagi hari selalu diawali pertengkaran orang tuanya.
"sebenarnya aku malas kesekolah tapi karena aku disekolahkan oleh orang tua ku maka aku harus tetap bersekolah meskipun sekolah itu penuh dengan pembuli yang terus membuli ku."
Remaja itu sudah siap untuk bersekolah,dan berangkat kesekolah tanpa berpamitan seperti biasanya karena orang tuanya masih bertengkar.
"apa temanku sudah datang?aku tak punya banyak teman karna aku termasuk terpendek diantara murid-murid lain,jadi aku sasaran empuk untuk orang yang senang membuli."
Dan dia pun pergi tanpa temannya,dan entah kenapa biasanya selalu ada tapi dia sekarang tak ada.
[ buakkk...]
terlihat seseorang sedang dipukuli.
"hei...boby apa kau tak ingin kami pukul lagi atau kami minta uang lagi darimu?"
"ya..kumohon ampuni aku akan kulakukan apapun agar kau tak memukuliku lagi dan meminta uang lagi padaku"
Karena remaja bernama boby ini miskin dan selalu dikasih uang yang selalu sedikit oleh orang tuanya,dan dia tak ingin menyusahkan orang tuanya lagi maka dia bersedia melakukan apapun demi uang itu.
"hei..boby tapi ada syaratnya."
"apa itu?apapun akan kulakukan!"
"mmh....buli temanmu atau cemooh dia didepan banyak orang"
"...."
"apa kau menolak hahh..!"
"tidakk...aku akan melakukannya asal kembalikan uangku."
"ooh..tentu saja aku akan mengembalikannya tapi setelah kau membuli temanmu terlebih dahulu."
"baik..aku akan melakukannya"
Dan si boby dengan bodohnya percaya pada pembuli-pembuli itu.
Terlihat seorang remaja berukuran tubuh kecil yang pendek sedang melamun diatas balkon sekolah.
"hahh...mana si boby biasanya jam segini dia sering keatas sini bersamaku."
Tiba-tiba suara pintu masuk balkon terbuka.
"nah...itu si boby,kamu kemana saja bob?dari tadi aku tidak melihatmu?"
"..."
[eh...kenapa dia diam,apa dia marah padaku?dan kenapa wajahnya terlihat suram dan dengan baju acak-acakan begitu?]
Tiba-tiba si boby mendekat kearah remaja kecil itu.
[ buakk....]
suara tonjokan siboby mengarah ke si cebol.
"...?kenapa kau menonjoku bob apa aku bersalah padamu?"
[ buakk....]
"ya...!kau bersalah padaku gara-gara aku menjadi temanmu aku selalu menjadi bahan bulying orang lain,jika saja kau tidak ada di sekolah ini maka aku tidak akan jadi target mereka lagi,dan mereka berjanji padaku"
"hahh...apa maksudmu?"
Dan si cebol langsung didorong kepinggir,ke pembatas balkon yang terbuat dari besi pendek.
"hey...kau apa kau mau membunuhku?apa kau bukan sahabatku lagi bob?"
"ya...!aku bukan sahabatmu lagi mulai sekarang dan lebih baik kamu menghilang saja dari sekolah ini!"
Si cebol dengan berusaha bersusah payah melawan si boby agar tidak jatuh.
[krrkk...brakkk]
suara pembatas yang rapuh,rusak seketika,dan sicebol pun terjatuh dari lantai paling atas disekolah.
"uhuk....uhuk...,aku tidak mati?tubuhku terasa mati rasa,sepertinya kepaku pendarahan,"
"...."
"aku sudah mulai hilang kesadaran..."
Dan seketika melihat si cebol jatuh dari atas para guru dan murid mulai keluar hendak membantunya.
"eh...kenapa banyak orang disini?apakah aku akan dibuly lagi meski sudah terjatuh?apa mereka tak kasihan padaku?apa aku akan mati saat ini?jika aku dihidupkan kembali aku
berjanji,bahwa jika saat ada yang membuly ku lagi ataupun yang berkhianat lagi aku akan membunuhnya dengan keji,agar mereka merasakan apa yang kurasakan saat ini."
"........"