Tak terasa sudah malam, masing-masing anggota The Victor pulang kerumah masing-masing, kecuali Rafka, Rio, Dani dan Satria mereka masih berada di markas.
"Raf ada tawaran balapan nih, gue di kabarin Alex" Kata Rio setelah membaca pesan di hpnya
"Hadiahnya? "
"Duit bro 10 juta"
"Terima aja raf lumayan tuh 10 juta" Kata Dani dan Satria
"Kapan? "
"Besok jam 10 ditempat biasa" Kata Rio
"Oke"
Rafka menerima tawaran balapan tersebut, karena menurutnya hadiahnya lumayan, Rafka termasuk anak orang kaya, ia sangat berkecukupan apapun yang ia mau terpenuhi tetapi ia berusaha tidak terus-terusan meminta kepada orangtuanya padahal orangtuanya tidak keberatan jika rafka meminta sesuatu.
Tidak hanya rafka teman-temannya pun sama anak orang kaya bedanya hanya rafka yang berusaha mandiri.
"Gue mau balik" Pamit rafka berdiri dan mengambil jaketnya yang berlogo tengkorak lambang geng The Victor
"Yaudah gue juga" Kata Rio
"Gue juga deh" Sambung Satria
"Lah kalian balik gue juga,mana mungkin gue disini sendirian" Kata Dani yang juga ikut berdiri
"Heh mpok atik gak lo anggep?jahat bener lo dan" Kata Satria dengan menoleh pada seseorang yang sering mereka panggil mpok atik pemilik warung yang dijadikan markas The Victor
"Yakalik gue disini berduaan sama si mpok"
"Mpok kita balik dulu" Pamit Rafka dan kawan-kawan
"Iya hati-hati mas"
Mereka menaiki montor masing-masing.
***
"Bun Zeta ke alfamart depan ya"
"Mau ngapain?"
"Mau beli coklat bun"
"Yaudah tapi jangan banyak-banyak ya, suruh nganterin abang"
"Sendiri ajalah bun, cuma deket, sambil jalan-jalan"
"Yaudah pakek jaket, jangan lama-lama ya" Kata bunda hara dengan mengelus rambut Zeta
"Iya bunda sayang yaudah berangkat dulu ya, assalamu'alaikum"
"Hati-hati, waalaikumsalam"
Zeta pun keluar dari rumahnya, jarak antara alfamart dengan rumahnya tidak terlalu jauh, ia merasa bosan dan ingin memakan coklat, makanan favoritnya.
Tiba-tiba ada montor ninja hitam melewati genangan air lalu air tersebut terciprat mengenai baju Zeta
"Woy... Berhenti lo" Teriak Zeta pada si pengendara montor
Pengendara montor tersebut pun berhenti setelah mendengarkan teriakan seseorang
Zeta pun mendekati si pengendara montor tersebut
"Lo bisa nyetir gak sih udah tau ada lobang banyak airnya, baju gue jadi basah" Bentak Zeta
Si pengendara montor pun melepas helmnya "gue gak liat"
"Loh...bukannya lo Rafka anak ips itu kan? "
"Hm"
"Lo nyetir gak pakek mata?! "
"Nyetir pakek tangan"
"Gara-gara lo baju gue jadi basah"
"Trus gue harus gimana? "
"Minta maaf lo sama gue! "
"Gak akan, salah lo sendiri jalan dideket air"
"Udah situ yang salah bukannya minta maaf malah nyalahin balik, dasar pengecut"
"Apa lo bilang? " Suara rafka mulai meninggi, baru kali ini ada yang mengatakan kalau ia pengecut
"Lo pengecut" Setelah mengatakan itu Zeta pun pergi masuk ke alfamart
"Dasar cewek sombong, cewek gila, temen-temen gue buta semua sampai suka sama cewek kaya lo" Teriak rafka dengan kesal
Ia pun menaiki montor nya lagi dan pergi
Sedangkan Zeta dengan dongkol masuk ke alfamart dan langsung mengambil coklat, moodnya benar-benar berantakan, ia ingin segera pulang.
Setelah mendapatkan coklat dan membayar di kasir ia berjalan lagi untuk kembali pulang
Sesampainya dirumah ia cemberut dan langsung masuk ke kamarnya dan menghiraukan panggilan dari bunda dan abang nya yang sedang menonton TV
"Loh Zeta kenapa? " Tanya bunda
"Gatau deh bun, liat sendiri kan pulang-pulang langsung masuk kamar gak salam dulu, emang dasar bocah"kata Jio
" Yaudah bunda mau ke kamar adek kamu dulu"
Bunda hara pun berdiri dan menuju kekamar putri kesayangannya
Tok tok tok
"Zeta, bunda masuk ya"
"Iya bun" Kata Zeta dari dalam kamar
Bunda hara melihat Zeta yang sudah selesai berganti baju tetapi masih memasang raut wajah cemberut
"Kamu kenapa? " Tanya bunda yang duduk di pinggiran kasur bersama Zeta
"Sebel bun, tadi baju aku basah, ada cowok rese"
"Siapa? "
"Adalah pokoknya bun, satu sekolahan sama aku, dia yang salah gamau minta maaf"
Bunda hara pun tersenyum
"gak semua orang mudah mengatakan kata maaf sayang, yang penting walaupun dia gak mau minta maaf kita harus tetap memaafkan, inget kata-kata bunda, jangan pernah kamu lupa mengatakan kata maaf, tolong dan terimakasih karena kata itu sangat penting dihidup kita" Nasihat bunda hara
Zeta pun memeluk bundanya
"iya bunda, memang bunda yang selalu ngebalikin mood aku"
"Kamu jangan mudah marah-marah dong"bunda hara pun membalas pelukan Zeta
" Bun tiba-tiba aku pusing"
Tiba-tiba darah keluar dari hidung Zeta
"Sayang kamu mimisan lagi, sebentar"
Bunda hara pun mulai khawatir dan mengambil tisu untuk mengelap darah yang terus kuar dari hidung Zeta
"Kita kerumah sakit ya" Bujuk bunda hara
"Gak usah bun nanti pasti berhenti sendiri" Zeta merasakan kepalanya semakin sakit, pandangannya mulai mengabur ia pun pingsan
Bunda hara pun kaget "Astofirullohalajim Zeta, bangun" Dengan menepuk-nepuk pipi putrinya
"Jioo jioo Zeta pingsan" Teriak bunda hara sekeras mungkin, mulai panik dengan keadaan putrinya
Jio pun datang setelah mendengar teriakan bundanya yang sangat keras
"Yaampun dek, ayo bun bawa kerumah sakit, ini darahnya gamau berhenti" Jio pun mengangkat Zeta yang akan dibawa kerumah sakit
Didalam mobil bunda hara terus menangis berusaha membangunkan putrinya, sedangkan jio menambah kecepatan mobilnya
"Zeta bangun sayang, jangan bikin bunda khawatir"ucap bunda hara dengan menangis
Tiba-tiba hp bunda hara bunyi
" Halo ayah"bunda hara menjawab telfon dengan menangis
"Bunda dimana? Ini kenapa rumah kosong, bunda kenapa nangis? "
"Bunda sama jio perjalanan kerumah sakit, Zeta pingsan dan mimisan yah, ayah cepet nyusul"
"Astofirullohalajim...iya bun ayah nyusul sekarang" Kemudian ayah Zeta dan jio yang bernama Fahmi pun bergegas menuju rumah sakit
***
"Eh anak mamah udah pulang" Sambut risa yang tak lain adalah mamah rafka
Rafka pun mencium tangan mamahnya
"mamah kapan pulang? "
"Tadi sore baru aja sampai"
"Papah mana? " Tanya Rafka
"Papah masih di Singapur sayang, lusa baru pulang, soalnya kerjaannya disana belum selesai"
"Tumben mamah pulang duluan biasanya bareng papah"
"Kali ini pekerjaan papah kamu banyak dan mamah gabisa terlalu lama ninggalin kamu" Ucap mamah risa dengan tersenyum
Rafka pun juga tersenyum tulus
"Yaudah rafka ke kamar dulu mah mau mandi"
"Iya nanti mamah tunggu di meja makan ya, kita makan sama-sama"
Rafka pun menaiki tangga menuju ke kamarnya, mamah nya tidak pernah memarahi rafka karena pulang malam, ia sudah hafal kemana rafka setelah pulang sekolah, ia juga tau teman-teman rafka seperti Dani, Rio dan Satria karena mereka sering main kerumah.
Ia juga tau kalau rafka adalah ketua geng The Victor dulu mamah risa dan papah farhan yang tak lain adalah papah rafka pernah melarang rafka untuk ikut geng tersebut apalagi anaknya yang menjadi ketua, ia takut kalau rafka akan terjerumus ke halhal yang tidak diinginkan tetapi rafka mencoba untuk meyakinkan kedua orang tuanya kalau ia tidak akan seperti apa yang orang tuanya pikirkan, geng The Victor bukan geng anak berandal, tetapi geng tersebut dibentuk untuk membantu sesama dan membentuk kekompakan antar teman, selama rafka menjadi ketua, kedua orang tua nya belum pernah mendapat kan laporan ada perkelahian atau masalah pada rafka dan juga gengnya, oleh karena itu mereka mempercayai rafka.