Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

One By One

🇮🇩novianrdis
--
chs / week
--
NOT RATINGS
5.6k
Views

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - 1

Yang bisa bertahan hidup dialah yang akan menjadi penguasa. Begitulah hukum rimba yang berlaku. Kita hanya bisa mensyukuri betapa nikmatnya hidup walau terkadang kita juga harus hati-hati dengan kematian. Saat ini aku berada dalam sebuah lingkungan yang dekat dengan kematian dan tidak adanya sebuah kedamaian. Kekerasan selalu menyapaku di setiap hari. Namun hati sebenarnya berbicara lain. Hati ini tidaklah cocok dengan lingkungan seperti itu. Lalu dari manakah aku berasal? Apakah itu juga menjadi penting bagi kalian? Justru mulai dari pertanyaan seperti inilah bahkan pertengkaran-pertengkaran itu terjadi.

Sebagai petarung sejati, tak terbersit sama sekali untuk mengatakan dari mana aku ini berasal dan siapakah aku? menurutmu masih perlukah jika aku mengatakan bahwa aku ini berasal dari papua atau dari makasar, atau bahkan Madura dan sebagainya? Bukankah itu berarti hanya mengandalkan kekuatan etnis yang sangat menakutkan dan tangguh? TIDAK….ini bukanlah langkah seorang kesatria. Bahkan yang demikian itu terlihat sebagai langkah yang sombong. Tapi sebagai lelaki seharusnya. "One by one"….begitulah kata yang selalu terlontar ketika saat akan bertarung.

Tiba-tiba handphoneku bergetar dalam saku celana, itu pertanda bahwa ada temen-temenku yang terlibat dalam sebuah pertarungan. Merke telah memanggilku untuk ikut mempertaruhkan nyawa dalam medan yang selalu terhias oleh ganasnya sayatan pedang, clurit, belati, yang haus akan darah. Tapi aku tak ingin lagi ikut dalam pertempuran-pertempuran itu sehingga aku harus mengatakan beberapa alasan pada temen-temenku kali ini.

Kemudian setelah kejadian-kejadian seperti itu, kalian akan mendengar bahwa ada beberapa mayat ditemukan dalam kolong jembatan yang mati mengenaskan. Dan kalian hanya bisa pasrah. Siapa yang telah membunuhnya? Tidak akan ada yang tahu. Jangankan kalian, aku sendiri tak pernah tahu siapa yang telah membunuh mereka. Aku kini sering merenung, Apa yang diperebutkan aku dan mereka selama ini hingga diantara kita akhirnya harus berjumpa dengan kematian? Betapa berartinya sebuah kekuasaan bagi kita . Apa untungnya jika harus membunuh saudara kita sendiri sebagai manusia yang sama-sama makhluk Tuhan?