15 April 2030 dalam game Osigna.
"Jendela status."
Layar transparan muncul memaparkan status karakterku saat ini.
[Nama : Felicia
Level : 1(0/100)
Kelas : —
Gelar : —
Skill : —
Stat : HP : 200. MP : 100. Energi : 60.
Stamina : 10
Intelligent : 10
Strength : 10
Agility : 10
Poin stat : 0
Perlengkapan : Pakaian pemula, pisau, dan dua kantung air.
Batas berat : 10/20]
Kota Ipwich, bagian dari Kerajaan kecil Redwich yang terkenal dengan brigade penyihir terkuat yang dipimpin Archmage Yuriel.
12 hari yang lalu, asosiasi menawarkan kesepakatan padaku untuk menyelidiki seorang klien misterius dengan imbalan informasi yang sangat kuinginkan.
Penolakan awal yang kulakukan hanyalah untuk mengulur waktu sampai aku mengetahui sumber informasi mereka, ternyata itu gagal.
Aksiku pada malam itu sempat dimuat di berita, untungnya berita itu tenggelam sehingga aku bisa lega untuk sementara. Namun, dua hari yang lalu, seorang anggota kepolisian mendatangiku, dia adalah tipe orang yang suka pada kasus yang dilewatkan banyak orang.
Tentu saja itu masalah, aku diinterogasi dan dibawa ke kantor polisi, bagaimana mereka tahu itu aku? Itu patut dipertanyakan, aku bersyukur mereka tidak menahan dan langsung memulangkanku tapi dengan pengawasan.
Sudah kuduga, kemampuan yang buruk menyebabkan masalah yang lebih besar. Aku menyesalinya.
Kemudian kenapa aku bisa bermain Osigna? Itu karena isi kesepakatan, mereka menyebutnya sponsor sementara untuk tujuan, aku menjadi salah satu anggota Dark Gamer dengan imbalan yang diberikan dimuka.
Pada akhirnya, aku kembali ke dunia berbahaya dan harus mengasah kemampuan peretasan serta menjadi Dark Gamer.
Kontrak kesepakatan berlaku selama maksimal 1 tahun, jika sampai selama itu aku belum bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, maka mereka akan mengambil sesuatu dariku.
Lalu hanya itulah pilihanku setelah diawasi oleh kepolisian, otomatis aku dipecat dari pekerjaan dan diusir dari kontrakan. Kenapa sampai sebanyak itu?
Perlakuan mereka pada orang yang pernah dibawa ke kantor polisi itu sangat buruk, mereka bilang bahwa itu akan mencoreng nama mereka jika mereka mengasuh seorang calon kriminal.
Lagipula di dunia yang sekarang ini, toleransi maksimal sudah menghilang, mungkin memang ada satu dua orang yang peduli, tapi tanggapan mayoritas pasti buruk.
Aku akan menyebut aksi malam itu sebagai kecerobohan dan juga kesempatan.
Kemarin, aku menandatangani kontrak dengan mereka dan mereka memberiku fasilitas gratis selama sebulan, lebih dari itu aku harus membayar.
Sekarang permainan baru dimulai, menyelam ke dasar rawa yang menelanku.
Kota awal bagi pemain pemula dengan istilah Newbie yang biasa digunakan sebagai ledekan pemain pro edgy. Aku memilih Kota Ipwich demi tujuan mereka, penyelidikan seorang klien.
Klien dalam data yang kubaca adalah seorang ranker tersembunyi, Dark Gamer lain menyatakan pernah melihatnya di kota Ipwich beberapa hari yang lalu. Jadi, basis pencarian pertama adalah Kota Ipwich.
Aku tak ada niat menjadi pemain profesional, Dark Gamer hanya diharuskan mematuhi permintaan klien dan asosiasi, tak perlu menjadi ranker. Namun, jika bisa menjadi ranker, maka mereka akan memberikan bayaran yang besar.
Aku hanya akan fokus pada tujuan awal, memperbaiki kehidupan tak bergunaku, lalu meninggalkan dunia berbahaya ini selamanya, bukan mati, tapi bersembunyi di tempat di mana mereka takkan mencariku. Mungkin aku akan jadi seorang buronan.
Kota Ipwich terkenal dengan pertahanan terkuat di antara kota lainnya, dikelola oleh Administrator rendah tingkat 3 dan Baron Roudy sebagai pemilik wilayah.
Pemula biasanya memulai di kota awal masuk, akan langsung mencari NPC yang menawarkan perubahan kelas sekaligus mendapatkan Job.
Namun, aku masih belum terbiasa dengan dunia virtual ini, jadi membiasakan diri adalah pilihan utama.
Indera di dalam dunia virtual sangat nyata, itu membuatku lebih kagum.
Aku berada di tengah alun-alun kota yang sangat ramai, banyak pemain di sekitar dan NPC juga.
Hal yang membedakan NPC dan pemain adalah nama yang tertera di atas kepala mereka. NPC berwarna biru, sementara pemain berwarna hijau.
Aku memeriksa setiap berita tentang Osigna, jadi aku tahu banyak tentang tempat berburu dan toko-toko.
Ada baiknya mencoba ke tempat berburu untuk mengetahui seberapa banyak rasa sakit yang diderita saat diserang monster.
Penyelidikan soal klien bisa ditunda sampai aku terbiasa dengan dunia virtual, kalau tidak itu akan gagal dan klien mungkin lebih sulit ditemukan.
Rabbit Field
Ribuan kelinci respawn setiap jam, jadi tempat ini adalah lahan berburu yang bagus. Namun, tak banyak pemain berada di sini karena rata-rata pemain saat ini adalah level 100 dengan peringkat ke-1 global memiliki level 150, selisih 20 level dari peringkat ke-2 global. Dia pemain monster.
Ada banyak kelinci dimana-mana, mereka imut, tapi mereka harus dibunuh.
Tampaknya perilakuku cukup aneh karena pemula lain memperhatikan sambil tertawa.
Itu karena setelah menyerang satu kelinci, aku membiarkan serangan untuk tahu rasa sakitnya.
Ternyata seperti digigit semut. Penalti kematian bagi pemula adalah salah satu poin stat utama akan dikurangi 5.
Jadi, aku tak bisa membiarkan serangan sampai mati.
Membunuh kelinci itu mudah, harus dengan niat membunuh untuk mengatasi keimutannya.
Sraak!
Aku menusuk dengan sekuat tenaga ke kelinci yang menyerang.
[Anda memberikan 10 kerusakan]
Setengah HP nya hilang, aku menusuk lagi ke tempat yang sama.
[Anda berhasil membunuh Kelinci Liar]
[5 exp diperoleh]
Perasaan saat membunuh kelinci itu menyenangkan, tidak, apa aku jadi psikopat?
Entahlah, aku melanjutkan berburu terus menerus sampai energi habis dan tak bisa menggerakkan satu jari pun.
Naik level sangat sulit bagi pemula sekalipun. Membunuh 10 kelinci menghabiskan seluruh energi dan hanya mengisi setengah dari exp untuk naik level.
"Hei, apa kau pemula?"
Seseorang tiba-tiba menyapa.
Aku mendongak dan menatapnya, ID nya disembunyikan.
Aku mengangguk dengan kecewa.
Dia tampaknya terkejut dengan responku.
"Caramu berburu kelinci benar-benar lucu, hehe."
Dia tertawa pelan, itu membuatku malu.
"Kau siapa?"
Itu pertanyaan konyol. Perlengkapan yang dia pakai bukan perlengkapan pemula.
Namun, dia tetap menjawab.
"Ah, aku Len. Aku suka kota ini, jadi aku kadang berjalan-jalan di beberapa tempat perburuan pemula."
Aku berusaha sebisa mungkin untuk menahan gemetaran.
Kenapa?
Kenapa klien yang kucari malah datang sendiri padaku?
Jackpot.
Perilaku aneh yang kulakukan menarik perhatiannya, aku akan terus mengikutinya.
ID dan nama klien yang diminta asosiasi adalah Len, memang banyak yang namanya sama, tapi Len yang kucari punya ciri khas tersendiri yang eksentrik. Dia suka berkeliling di tempat yang sama dan di kota yang sama sambil memperhatikan para pemula. Dan tidak mungkin NPC bisa berada di tempat perburuan kecuali sebuah quest khusus.
Itu bagian dari informasi dasar yang diberikan asosiasi.
Aku tak tahu tujuannya melakukan itu, yang penting target sudah ditemukan.
"Kenapa?"
Dia bertanya saat melihatku menundukkan kepala.
"Tidak apa-apa, aku Felicia."
"Oh, yeah, ID mu terlihat jelas."
"Apa cara berburuku aneh?"
"Ya, biasanya pemula akan takut membunuh."
"Kenapa kau menyapaku?"
Dia memikirkannya sejenak lalu menjawab sambil tersenyum.
"Kau mirip seseorang yang kukenal."
Sungguh penyataan yang klise.
***