Dia adalah pacar ku yang sudah 6 tahun bersamaku. Pertama sekali aku mengenalnya Sewaktu aku duduk di bangku SMA. Dia kukenali dari nomor salah sambung yang masuk ke no handphoneku.
pada masa itu belum ada android hanya hape no*ia jadul yang selalu ditangan,dibelikan ibuku untuk ku karena aku memintanya sedikit memaksa dengan tangisan. Hp ni yang selalu menemaniku dikala aku butuh teman curhat walau hanya lewat suara yang no hpnya kudapati dengan cara mengacak-acak no hp jika tersambung aku akan mendengarkan suaranya jika dia perempuan maka akan kumatikan. tpi jika dia laki-laki aku akan mulai berkenalan jika cocok akan aku lanjut jika tidak akan kuabaikan dan hal itu tak pernah bertahan lama, yah karena hanya iseng-iseng saja menemani sepi ku.
ok next, back to topic singkat cerita aku dan dia berkenalan. Dia mengaku mendapatkan no hp ku dari nomor acaknya.
"hay kenalin nama aku" Iman "aku anak kelas 2 SMK xx", kebetulan sekolahannya dekat dengan sekolahku, dia masih muda, asyik di ajak bicara mungkin karena kami sebaya dan aku merasa nyaman ketika berbicara dengannya walau aku tak tau bagaimana rupanya karena zaman tu belum ada FB juga. selang 1 bulan kami berkenalan via suara kami memutuskan untuk berjumpa tepat di hari ultahku. Aku menunggu didepan gerbang sekolah ku sesuai pesannya dia akan datang menjemputku.. dan pastinya aku berharap darinya aku akan menerima sesuatu, karena seumur hidup aku tidak pernah menerima hadiah dari siapa pun.
Namun apa yang terjadi kuhubungi no hpnya tapi tak menjawab hingga aku kesal dan berlalu dengan kenaifan ku. sejak saat itu kami tidak pernah saling telponan lagi hingga 2 minggu lamanya.
Pada saat tengah malam aku dapat 3 panggilan tidak terjawab dari no baru.
Aku iseng-iseng menelpon balik karena rasa penasaranku,dan betul saja itu dia dan langsung ku matikan kemudian ada sms masuk"maafkan aku sebenarnya hari itu aku datang tapi aku malu untuk bertemu denganmu aku takut kamu tidak mau berkenalan denganku karena aku jelek miskin dan tak punya apa-apa, dan hari ini aku beranikan untuk menelpon lagi karena aku sepertinya jatuh cinta padamu" serr jantungku berdetak tak karuan bagaimana bisa ini pertama kalinya dalam hidupku ada laki-laki yang bilang dia mencintai ku.. dimana saat itu aku memang sedang pubertas atau lebih tepatnya pubertas yang terlambat.
Lambat cerita kamipun saling berbalas pesan dan mulai merangkai cerita kembali dan memutuskan untuk kembali bertemu. dan kali ini tempatnya bukan di depan gerbang sekolah lagi tapi di terminal tempat kami sama-sama akan berangkat sekolah.
pagi itu adalah hari Jumat kami biasanya pake baju pramuka dan melakukan gladi bersih maka diwajibkan untuk datang kesekolah lebih awal jadi kami janjian berjumpa jam 6.30. papan nama bertuliskan Iman dengan perawakan tinggi, kurus rambut sedikit gondrong. Tepat pukul 6.30 aku sudah melihat ciri-ciri yang ia sebutkan, dan betul pas sekali namanya Iman. dia tersenyum kepadaku senyuman pertamanya yang masih kuingat sampai sekarang.
Sekilas aku lihat dia memiliki wajah yang lumayan tampan hanya saja di tak pandai bergaya hinga kelihatan sedikit berantakan dan terkesan tak terurus.
"IKA, Iman sahut ku.. hay senang berkenalan denganmu sama aku juga sambil malu-malu" kemudian kami pun menaiki mobil yang sama ke sekolah walau sebenarnya dia seharusnya naik mobil angkot yang berbeda bisa juga sih naik mobil angkot yang sama dengan ku tetapi membuat jaraknya 15 menit lebih lama menuju sekolahnya.
Sepanjang jalan kami hanya diam dan saling curi pandang tidak seperti di telepon yang telinga hampir terbakar kepanasan atau hp yang ingin menjerit karena terlalu lama berbicara, pagi itu rasanya berbeda sesampainya disekolah, rasanya hatiku tak karuan berbunga-bunga sepertinya aku jatuh cinta pada pandangan pertama, atau lebih tepatnya tak ada yang bersedia jadi temanku kecuali dia.
Besoknya kami juga janjian pergi bersama kesekolah begitu juga hari-hari selanjutnya. Aku tergolong anak yang sangat sering terlambat entah kenapa aku sangat sering telat bangun karena aku penyuka tidur karena tidur adalah satu-satunya hal ternikmat dalam hidupku. Satu hal positif dengan hadirnya dia aku tidak pernah lagi terlambat ke sekolah.
Suatu hari kami janjian untuk bermain bersama dengan teman satu sekolahnya, di sebuah bukit hijau kami mendaki disana, bukitnya sangat indah penuh dengan pohon pinus kebetulan hari itu suasana sangat mendukung, karena kita semua pergi berpasang-pasangan. jadi setiap pasangam ambil tepat untuk mojok walau hanya sekedar bercanda berdua. disitu aku merasa sedang berada difilm drama twilight l, dihiasi bunga-bunga diatas bukit dia menyatakan perasaannya padaku dan berkata bahwa aku adalah cinta pertamanya dan belum pernah pacaran dengan siapapun, dan memang benar sebelumnya temannya juga mengatakan itu karena dia sosok pemalu yang takut perempuan. Dan baru kali ini dia berani mengatakan cintanya. tanpa pikir panjang akupun mengiyakannya.