pagi itu adalah pagi yang hangat bagi orang- orang yang bekerja didalam rumah itu, karena nona kecil mereka tiba- tiba muncul dan itu merupakan hal yang harus mereka jaga, karena jika suasana hati nona kecil tidak baik sosok dingin didalam dirinya akan kembali. sebenarnya sosok dingin itu tidak membahayakan mereka, hanya saja mereka tidak bisa sesantai ini kepada nona yang dingin itu mereka selalu tegang meskipun mereka tidak pernah di marahi oleh sosok dingin disisi lain nona kecil mereka saat ini.
"bibi yang ini sangat enak, bibi yang selalu membuat makanan begini aku menjadi khawatir" nona kecil ini berkata dengan raut wajah muram
"nona kecil kenapa bisa begitu!?" bibi yang menjawab dengan hati- hati karena merasa sedikit gelisah dengan tampang yang dipasang nona kecilnya, begitu juga dengan pelayan lainnya yang melihat satu sama lain, "aku takut menjadi gebdut bibi yang!" nona kecil itu menjawab dengan tawa kecil yang merupakan candaan yang hampir membuat mati bibi yang dan pelayan lainnya, seketika juga bibi yang memasang wajah datar
"nona kecil apakah nona baru saja mempermainkan bibi tua ini?" jawab bibi yang memelototi nona kecilnya ,
"ah, bibi yang aku hanya bercanda hehe ayo makan bibi yang, ayo makan semuanya mari selesaikan ini"
setelah itu mereka makan dengan gembira layaknya pesta besar, sambil bercerita dan tertawa riang. setelah makan nona kecil yang cantik itu naik ke kamar dan pergi ke kamar mandi. beberapa menit kemudian dia turun "bibi yang aku akan ke kantor hari ini!" sebelum mendapat jawaban dari bibi yang dia mendapat pertanyaan dari wanita yang mempesona "kamu mau pergi kemana!"
nona kecil itu tiba- tiba kaget dia mungkin melupakan seseorang disini dan menjawab dengan senyum ramah
"aku akan berangkat kekantor" jawabnya polos, tentu saja itu mengejutkan bagi xia xinli, namun dia tersadar dari kebingungannya "lalu bagaimana dengan aku? apakah aku akan terus menetap dirumahmu! aku juga ingin bekerja, bisakah kamu mempekerjakan aku?" tanya xinli dengan mata berbinar- binar, binar harapan,
"baiklah kalau begitu apa kau sudah siap pergi sekarang? jika sudah ayo ikut denganku kita pergi bersama" jawab nona kecil itu mencengangkan semua orang yang berada di sekitarnya dan juga xinli yang lagi- lagi bingung "aku sudah siap, ayo kalau begitu"
"apakah dia masih wanita yang baru kemarin ku temui" ucap xinli dalam hatinya.
setelah keluar pintu rumah tak lama taotao pun tiba "ceo silakan masuk"
"aiya, kenapa begitu aku juga bisa membukanya sendiri! ayo kamu juga masuklah!" jawab nona kecil itu, dan lagi- lagi! taotao merasa begitu terkejut, apa yang terjadi semalam ini kenapa ceo nya yang begitu dingin menjadi begitu ramah, apakah ini mimpi, setelah beberapa menit didalam perjalanan taotao baru ingat bahwa dia memiliki dua ceo, dan ini adalah kedua kalinya dia bertemu dengan ce-- bukan, dengan putri kecil ini,
"putri kecil apakah putri ingin membeli sesuatu seperti cemilan?" tanya taotao dengan nada hati- hati
"oh tentu saja aku mau"
"baiklah kalau begitu aku akan turun dan membelinya"
"okay" "nona xia apakah nona juga ingin cemilan?" taotao bertanya kepada xia xinli dengan ramah "ah boleh juga, terima kasih" setelah percakapan singkat itu taotao meminggirkan mobil ke mall terdekat
"putri kecil dan nona xia tunggulah sebentar aku akan turun dan mebelinya"
"baiklah" jawab mereka berdua kompak.
selama waktu untuk menunggu taotao kembali, xinli berpikir keras. ada yang aneh disini, kemarin wanita disamping ku ini begitu kaku dan dingin,,, dan taotao selalu memanggil ceo, tetapi kali ini taotao! dia dengan ringan menyebut iblis ini dengan putri kecil? apakah ada yang salah? atau mereka membuat jadwal sifat dan juga panggilan, setelah berpikir begitu banyak taotao akhirnya kembali dan mendapatkan mereka berdua dengan kondisi yang canggung, putri kecilnya yang memejamkan mata dan xinli dengan mata polosnya melihat kesana kemari.
"putri kecil aku sudah kembali dan aku mendapatkan snack kesukaan putri" taotao dengan riang membalik badannya dari kusri depan untuk meyerahkan cemilan itu, tetapi!!! dia mendapati putri kecilnya yang membuka mata dan dengan tatapan dingin, astaga Ceo!! benak taotao dan dia segera berbalik,
"Ceo kita masih memiliki 30 menit aku akan segera membawa kalian kekantor"
"taotao kenapa wanita ini ada didalam mobilku" dia melihat keluar jendela dengan malas, namun sebelum taotao menjawab dia mendapat jawaban dari wanita yang disinggungnya,
"apa maksudmu? tadi kamulah yang mengajakku untuk pergi bersama! kenapa mood mu begitu cepat berubah"
gawat! aku akan melihat wanita yang mempesona ini mati dengan tragis apa yang harus aku lakukan! hati taotao yang panik namun dia tetap tenang menyetir dan sesekali melihat mereka melalu kaca,
"aku yang mengajakmu?" suara wanita itu datar,
"iya kamu menawariku, dan kamu setuju mempekerjakan aku denganmu dan kemarin malam kamu,,, bukankah ka---
"baiklah aku mengerti "taotao nantinya kamu dan dia akan jadi asistenku" suara dinginnya begitu mendominasi "baiklah ceo aku akan bekerja sama dengan baik bersama nona xia" "bagus" wanita itu menutup kembali matanya dengan tenang.
setelah sampai, mereka bergegas masuk kekantor dan mendapatkan banyak mata yang terkagum "emmm ini... bagaimana,, aku,, bagaimana aku harus memanggilmu?" xinli bertanya dengan ringan, setelah mendapati pertanyaan itu sosok dingin itu berhenti dan melihat kearah xinli dengan mata gelapnya yang menggoda,
"panggil saja aku sesukamu"
"baiklah,,,emm aku akan memanggilmu kakak" "apa?" sosok itu kaget alis rapinya terangkat sedikit
"kau ingin panggil aku kakak? lihatlah aku jauh lebih muda darimu, umurmu bukankah hari ini 21?"
"iya! bagaimana kau bisa tahu" dia memiringkan kepalanya,
disisi lain wanita dingin itu melihat situasi ini sosok wanita itu tersadar dengan pandangan kaget dari semua karyawan yang ada disekitar mereka hingga dia tidak menjawab dan langsung berjalan, xinli mengikutinya dengan langkah kaki yang sama dan dengan pandangan yang menuntut jawaban.
setelah sampai didalam ruangan wanita
dingin itu, xinli kembali bertanya "umurmu berapa dan namamu?"
"aku 20 tahun 5 hari lagi"
"benarkah? wah kamu sangat muda, kita tidak beda jauh jadi aku tidak harus memanggilmu adik bukan?"
"sesukamu saja" jawabnya datar
"bukankah 5 hari lagi tanggal 6 juni! apakah kamu akan merayakan ulang tahunmu?"
"tidak bagiku itu hal bodoh"
"ah begitu,, lalu siapa namamu bukankah tidak adil jika kamu tahu namaku dan aku tidak tahu sama sekali namamu?"
"panggil saja aku sesukamu" "baiklah jika kamu tidak ingin memberi namamu, maka aku akan memanggilmu adik bukankah itu bagus?"
"terserah, taotao kirim meja dan kursi yang sama dengan milikku kesini"
"apakah itu untukku?"
"iya setelah itu datang aku harapa kamu duduk dengan tenang dan jangan bicara jika aku tidak meiminta"
"okay" jawab xinli lesu.
setelah meja dan kursi xinli datang, xinli dengan patuh duduk disana, menjadi anak baik sesuai perintah bosnya, dilain waktu dia terkagum dengan selera bosnya, ini adalah meja dan kursi yang berasal dari pabrik terkenal dan bahkan bahan membuat ini semua bernilai milyarran, bukankah ini berlebihan untuk ukuran meja dan kursi! tetapi dia juga sedang berada didalam kantor ternama yang ada, dan itu cukup untuk menjadi harga meja ini.