Chereads / Menjadi ibu susu / Chapter 1 - Part 1

Menjadi ibu susu

🇮🇩Diganti_Mawaddah
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 29.8k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Part 1

"Malam ini aku harus mulai kembali bekerja" gumam Viona dalam hati

Dia memencet hp menghubungi seseorang.

"Hallo Kojek,ini gue Viona"sapa Viona ramah

"Hai Viona,udah lama nih,apa kabar lo?" tanya Kojek ramah.

"Gue udah sehat kok,mmh... nanti malam gue udah mulai kerja lagi boleh, kan. Jek?tanya Viona

"Yakin lo udah bisa mulai?" tanya Kojek meyakinkan

"Iyaa...udah lama gue libur nih, udah kehabisan duit, gue di bar yaakk? ga pake ngelayanin tamu...pliss" mohon Viona.

"Oke lah,gue tunggu" kata Kojek

"Maaciihh Jeek, bye" Viona menutup telponnya.

Selama setahun Viona bekerja sebagai wanita penghibur di bar Kojek,temannya. Namun kesalahan terjadi sehingga Viona hamil, dia tidak menggugurkan kandungannya dia bertahan sampai kandungannya berusia 7 bulan,Viona terpeleset di kamar mandi sehingga ia kehilangan bayinya,hatinya sangat sedih karena dia sangat mencintai bayinya, sedangkan tentang ayah bayi, Viona tak pernah memikirkannya karena ia tak ingin mengingatnya kembali.

Hari ini tepat 3 minggu setelah ia kehilangan bayinya, masih dalam keadaan berduka namun dia harus tetap bekerja demi kelangsungan hidupnya dan ibu serta adiknya di kampung.

"Ros, itu tetek lu masih keluar asi ya?" tanya Daren temen kosnya Viona, (oh ya nama asli Viona adalah Rosmala namun panggilan di club Viona)

"Ah.. Iya nih, aku heran masih ada aja asinya, coba bayiku ada, pasti dia sangat senang karena asiku banyak." jawab Viona sedih.

"Sudahlah Ros, itu yang terbaik untukmu dan dia, apakah kau sempat memotretnya sebelum di makamin waktu itu?" tanya Daren

"Oh iya ada" jawab Ros antusias sambil melihat hp nya ia tersenyum simpul,kau tau Daren,dia sangat cantik, sambil memperlihatkan foto bayinya kepada Daren.

"Naakk sedang apa?ibu rindu." kata viona mengelus hp nya sambil sesegukan.

"Ya ampun Ros, sabar yaa" Daren memeluk Ros sambil berusaha menenangkannya.

Di lain tempat. Riswan sudah tiga hari tidak masuk kantor sejak bayinya di rawat di sebuah rumah sakit, bayi itu baru berumur sebulan dan sangat ringkih, ibunya meninggal saat melahirkan Melati anaknya.

"Dok, apakah hari ini bayi saya sudah bisa pulang?"tanya Riswan khawatir.

"Kondisi bayi bapak sudah stabil, insya allah hari ini boleh pulang, oh yaa untuk keperluan asi bayi bapak bisa mengonfirmasi ke bank asi ya Pak,kontaknya sudah saya kasih." jelas dokter Fatma

" Baik dok, terimakasih banyak." ucap Riswan sambil tersenyum kecil.

"Pak Riswan semoga Bapak dan bayi Bapak bisa melewati ini semua,yang kuat ya Pak." kata dokter Fatma menguatkan. Dokter Fatma mengetahui bayi Melati yang piatu.

Bayi Melati sangat sensitif terutama dalam hal asi, melati tidak bisa minum sufor,kulitnya kemerahan dan ia menangis seharian jika dikasih sufor apapun itu merknya, sehingga Riswan sering bolak balik ke bank asi untuk mendapatkan asi bagi Melati. Riswan berjanji pada almarhumah istrinya akan menjaga anak mereka dan memberikan yang terbaik bagi melati.

Ooeekk..ooeekk..bayi Melati nangis kembali sesaat setelah tiba di rumah, bik momo pembantu di rumah Riswan yang berusia hampir setengah baya itu segera menggendong melati.

"Cup..cup..sayang, haus ya nak?" kata bik Momo menenangkan.

"Pak, stok asi di kulkas sudah mau habis Pak, sebaiknya Bapak segera ke bank asi hari ini." Kata bik momo megingatkan.

"Ya allah iya bik, saya hampir lupa, tapi saya ada meeting jam dua ini , semoga keburu deh Bik, saya titip Melati Bik, saya langsung ke kantor ya." ucap Riswan bergegas tak lupa mencium Melati lembut.

Jam menunjukkan pukul lima sore, Rosmala atau biasa dipanggil Viona bersiap-siap berdandan yang rapi dan cantik. Iya mengambil 4 kantong asi yang sudah dia tampung dia akan membawanya ke bank asi, dia bergegas.

"Hallo, iya Jek gua mau kesitu sekarang, gua ada keperluan sebentar jadi mampir dulu" ucap viona terburu-buru keluar dari bank asi sambil menelpon Kojek.

Tiba-tiba, brraaakk...hp Viona jatuh.

"Aduuhh," Viona terpekik kaget sambil meringis.

" Maaf mba,, maaf saya tidak sengaja saya terburu-buru, apa Mba terluka?" Tanya Riswan panik.

"Tak apa, its oke, saya juga tidak hati-hati, permisi saya duluan." kata Rosmala sambil mengambil hpnya yang jatuh dan merapikan rambutnya,lalu berjalan menuju parkiran, tanpa memperhatikan wajah Riswan. Riswan memperhatikan kepergian Viona wanita berpakaian sedikit menerawang itu, dia menggelengkan kepala, Lalu masuk ke dalam.

"Ris, bagaimana kabar Melati?" tanya suara lembut diujung telpon sana. Saat Riswan sedang menggendong Melati,mencoba menidurkannya. Ibunya menelepon.

" Alhamdulillah baik Bu." jawab Riswan

" Ibu dan papa sehat?"tanya riswan kepada ibunya.

"Sehat, cuma ya Bapak belum bisa ditinggal Ris,maaf ya nak ibu belum sempat kesana lagi." ucap ibu parau

"Iya bu ga papa, ada Bik Momo yang membantu Riswan," balasnya menenangkan ibunya.

"Ris, apakah kamu tidak mencari ibu untuk Melati?"tanya ibu sedikit ragu.

"Ya ampun ibu...tanah kuburan Nisa saja masih basah Bu,kenapa bicara seperti ini?" jawab Riswan sedih mengingat istrinya.

" Mmmm..ibu hanya bertanya, maaf yaa,sudah dulu bapakmu manggil tuh," balas ibu kemudian menutup teleponnya.

Beeenggg....beeenng...

Alunan musik club sangat nyaring terdengar membuat jantung ikut berdenyut. Viona yang dari tadi berusaha tersenyum ramah kepada pelanggan club, tidak semua mereka disitu jahat, ada yang sekedar nongkrong dengan teman2 menikmati malam, ada juga yang "jajan" Club Ferrari kepunyaan Kojek cukup besar dan lengkap,di club Kojek tidak hanya menyediakan minuman keras tetapi juga kopi dan jus, ruang khusus untuk ngopi juga terpisah dari club party.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam tamu sudah banyak berdatangan kebetulan sekali ini malam sabtu.

" Vio itu" tunjuk Kojek kaget ke dada Vio.

Mata Viona turun melihat ke dadanya,benar saja asinya keluar lagi.

Salam kenal dari tulisan pertama saya😍Maaf baru diedit lagi🙏🏻🙏🏻

Jangan lupa vote dan komen ya😘