Chereads / Cerita percintaan Putra / Chapter 3 - Annisa amelia

Chapter 3 - Annisa amelia

Gadis yang pingsan itu menghampiri kelasnya Putra untuk mengucapkan terimakasih.

"Apakah benar disini ada murid baru?" tanya gadis yang tertolong oleh Putra.

"oh, cari Putra ya? itu ada Putranya" jawab salah satu teman sekelasnya Putra.

"ohh... nama kakak yang menolong aku itu Putra ya" ucap Gadis itu dalam hati.

"Ehh... dia kan cewek yang pingsan tadi kan? ngapain dia cari aku?" ucap Putra dalam hati .

"iya ada apa?" jawab Putra sambil berdiri dari bangkunya.

"kakak, ayo ikut aku ke taman sekolah" jawab Gadis itu.

lalu Putra dan Gadis itu pergi keluar kelas dan menuju ke taman sekolah. Namun, Nadia penasaran dengan mereka berdua, dan Nadia mengikuti mereka diam-diam dibelakang dan bersembunyi di belakang pohon.

"Putra, ayo duduk di sampingku" ujar Gadis itu sambil menepuk kursi kosong disebelahnya.

Putra pun duduk disamping Gadis tersebut.

"anu.... Ada apa ya? dan kenapa ngajak aku ke taman?" ujar Putra dengan wajah bingungnya.

"ck.. mereka lagi ngomongin apa sih? kok suara mereka kecil banget" ujar Nadia dengan suara kecilnya, wajah Nadia terlihat kesal karena suara mereka tidak terdengar dengan jelas.

"Kak Putra, terimakasih yah sudah mau menolong aku" ujar Gadis itu

"hehh? 'Kak Putra'? dia adek kelas ku ya?" ucap Putra dalam hati.

"ohhh, iya sama-sama" jawab Putra.

Lalu, suasana pun seketika hening karena mereka berdua sangat canggung. "anu.." mereka berdua mengucap barengan.

"kakak aja deh duluan hehe" ujar Gadis itu sambil tertawa pelan.

"boleh kenalan gak? anu.. aku bukan bermaksud apa-apa, aku cuma mau kenalan aja." jawab Putra.

Gadis itu tersenyum dengan tingkahnya Putra.

"nama aku Annisa amelia kak, panggil aja Nisa. Kalau kakak?" jawab Nisa

"salam kenal Nisa, namaku Putra aditya, panggil aja Putra.?" jawab Putra.

Lalu, Nadia terlihat cemburu karena melihat Putra begitu akrab dengan Nisa. Nadia pun nyamperin mereka berdua "halo Putra" ujar Nadia menyapa Putra. "eh, halo Nadia ada apa?" jawab Putra.

"Siapa cewek ini Put?" ujar Nadia. "dia Annisa, dia waktu itu pingsan ditangga, dan aku menolong dia ke UKS, lalu dia ngajak aku ke taman buat ngucapin terimakasih." ujar Putra dengan penjelasannya yang singkat.

"Ohh.. gitu ya, perkenalkan namaku Nadia safitri" ujar Nadia sambil tersenyum. "salam kenal kak namaku Annisa amelia, panggil aja Nisa kak" jawab Nisa

Mereka pun berteman dan Bel masuk berbunyi **Teng tong**

"aduh.. Nisa duluan ya kak" ujar Nisa sambil berdiri dan menuju ke kelasnya. Lalu Putra dan Nadia kembali lagi ke kelasnya.

Jam pulang pun tiba, lalu Nisa menunggu Putra di depan tangga. Namun, Nisa melihat Putra jalan bareng sama Nadia. Nisa pun kecewa, tapi dia tetap mau pulang bersama Putra. "Kak Putra!" Nisa teriak memanggil Putra dan melambaikan tangannya

Putra pun melambaikan tangannya juga, Nisa pun berlari nyamperin Putra "Nisa! jangan lari-lari ntar jat-"ujar Putra dengan muka kagetnya dan pipinya memerah karena Nisa memeluk Putra tanpa berpikir panjang. Begitupun Nadia, dia terkaget dengan Nisa yang langsung memeluk Putra.

"huhh!!?.. Aku pun sama sekali nggak pernah meluk Putra, tapi dia seenaknya memeluk Putra tanpa berpikir panjang" ucap Nadia dalam hati dengan wajahnya yang kesal.

Putra terlihat malu dan Nadia berusaha melepaskan Nisa dari pelukan Putra. "kak, Nisa kangen sama kakak" ujar Nisa dengan pipinya memerah. "Baru beberapa jam kok bisa kangen, lepasin tangan kamu" jawab Nadia dengan wajah yang terlihat kesal dan berusaha melepaskan tangan Nisa dari pelukan Putra.

Akhirnya Nisa pun melepaskan pelukannya, Nadia pun kembali tenang. "k-kamu kenapa tiba-tiba peluk aku Nisa?" jawab Putra dengan pipinya yang masih memerah. "Nisa kangen sama kakak, Nisa pengen banget dekat-dekat sama kakak" jawab Nisa dengan senyuman manisnya.

"Nisa ternyata kalo kamu senyum manis juga yah" ujar Putra tanpa sengaja mengeluarkan kata-kata tersebut. Nadia terkejut mendengar kata-kata Putra barusan dan sedikit kesal. namun, wajah Nisa ngeblush dan senang mendengar kata-kata Putra barusan.

Putra pun menyadari bahwa kata-kata barusan tadi tanpa sengaja terkeluar dari mulutnya. Niatnya, kata-kata Putra tersebut seharusnya di ucapkan dalam hati, Putra pun tiba-tiba malu dan mukanya memerah.

"astaga mulutku!!!" ucap Putra dalam hati dan wajah Putra sangat merah karena malu.

mereka ber 3 pun hening tanpa suara sambil berjalan pulang ke rumah mereka masing-masing.