"Selamat tinggal"
"Selamat tinggal Alvin"
"Sampai jumpa, aku mencintai mu"
Tubuh itu terjatuh ke dalam laut yang luas, menyisakan seorang laki-laki yang hanya bisa memperhatikan dari jauh sambil menangis sendu.
Laki-laki itu melihat semuanya. Ia melihat bagaimana sang istri berenang ke tengah laut dan sengaja menenggelamkan dirinya. Sedih, itulah yang sekarang oleh seorang Alvin Revano.
"Sya, kamu tega melakukan ini. Kenapa kau pergi, kenapa?" ucapnya sambil menangis.
Keseimbangannya goyang, ia jatuh terduduk di atas pasir putih yang indah. Sunset mulai terlihat, benar-benar indah untuk dinikmati. Tapi, Alvin masih sibuk dengan pikirannya. Ia masih memikirkan kejadian yang beberapa saat lalu terjadi. Ia masih bungkam dan tetap menangis.
-
"Aahhh... Akhirnya selesai juga. Waktunya pulang, yeay!"
"Pak, aku izin pulang ya"
Ia pergi meninggalkan restoran tempat ia bekerja. Is berjalan dengan santai, sampai saat is menoleh ke arah pantai. Terlihat seorang laki-laki yang terduduk di atas pasir pantai sambil menghadap ke lautan lepas.
"Eh, itu siapa ya? ngapain dia pantai di jam begini?"
Alvhileta Zahiran, gadis yang tengah keheranan melihat laki-laki misterius di pantai di saat jam sudah hampir menunjukkan pukul delapan malam.
"Apa aku harus ke sana ya? tapi nanti dia ngira aku ikut campur lagi. Ah sudahlah, aku harus pulang. Bunda pasti khawatir" Alvhi pun pergi tanpa memperdulikan pria tengah merenung di pinggir pantai.