" OH MY GOOD !! ,my bestie akhirnya merasakan apa itu cinta pada pandangan pertama " ucap bella dengan histeris.
" Mulut lu minta disumpal kayaknya " sahutku mendengar suara bella yang melengking memenuhi ruangan.
Tak lupa tanganku bergerak untuk menutup mulut sialannya yang sialannya juga nampak sexy , walau dengan penampilannya yang agak tomboy. Terkadang aku heran dengan Bella, penampilannya tak mencerminkan dirinya. Pakaiannya doang yang terkesan tomboy sikapnya enggak, sangat bertolak belakang.
" Untung nih kelas masih sepi, kalau gak habis gue " ucapku sambil menarik tanganku kembali saat ku lihat Bella sudah nampak tenang.
" ye, sorry habisnya kaget aja seorang kutu buku ,garis bawahi KUTU BUKU pipinya bersemu merah liat cowo GANTENG " ucapnya dengan memberi penekan diakhir kata dan tertawa kembali.
" Teros...teros, lanjutin aja, gue gak contekin baru tau lo " ancam ku padanya, saat mengingat tujuan kami berangkat pagi adalah untuk memberikan buku pr ku padanya untuk Bella contek. Sehingga tadi pagi aku terburu-buru, takut telat untuk memberikannya.
" Jangan dong, becanda doang aelahhhh..."
" Siniin bukunya " lanjutnya lagi sambil meraih buku yang sudah berada di tanganku.
" Hmm... Cepetan ya, udah hampir jam 07.30 itu, lima menit lagi " -jawabku dengan nada yang ku buat-buat terlihat kesal.
" Iya bund, tau kok ini lihat, tanganku aja lagi lari maraton " ucapnya cengengesan. Aku dibuat tertawa dengan tingkahnya.
Beberapa menit berikutnya Bella pun selesai dengan kerjaannya.Siswa lainpun sudah terlihat memenuhi kelas. Dua menit setelahnya guru pun tiba dikelas kami. Hampir saja ucapku membatin.
Beberapa jam berlalu kami lewati dengan belajar, hingga waktu istirahat pun tiba. Selama pembelajaran ku perhatikan Bella tampak berbeda, dia tampak tak seceria pagi tadi, ada sesuatu yang mengganjal di dirinya.
" Bell.. kuy ke kantin ?! " -seruku sambil menyusun buku kembali kedalam tas.
" Gak deh lo aja, lagi gak lapar " sahut bella halus.
" Ya udah, temani gue aja kalo gitu " tawar ku lagi. Ku buat muka selucu mungkin untuk mengubah moodnya. Rasanya tanpa coletehan nya, hari ku tampak sepi.
Bella tak menyahut namun dari gerak geriknya tampaknya dia akhirnya setuju untuk ke kantin. Dia menghampiriku dan berujar.
" Yuk mau makan kan, ayo " - serunya
" Gas !! " - ujarku
Sekarang kami sudah tiba di kantin, di sepanjang lorong Bella tampak diam, tidak biasanya dia begitu, aneh sekali, terlihat ia sedang memikirkan sesuatu yang penting.
" Kita cari kursi dulu! "
" Oke! " - jawabnya singkat.
Setelah menemukan tempat duduk, Bella langsung menelungkupkan kepala disana.
" Beneran gak mau makan apa-apa nih? Ada yang mau dipesan, gue pesan in deh "
Bella menggelengkan kepalanya kepadaku memberi isyarat penolakan
" Kalau gue mau sesuatu, nanti gue bisa mesan sendiri kok " - jawabnya.
" Emm, oke deh "
Kulihat Bella mendongkakkan wajah dan meraih sebungkus kerupuk yang ada didepanku. Disetiap meja sudah tersedia berbagai cemilan untuk kita santap, tapi tentunya kita harus bayar, itu semua tidak gratis.Kalau mau pesan nasi, kita hanya tinggal bilang ke Mbak kantin, Mbak itu yang akan menyiapkannya.Aku pun akhirnya pergi memesan sesuatu untuk mengisi perutku yang kosong.
" Seperti biasa ya Mbak " - seru ku
" Siap! " Sahut Mbak Kantin sambil menirukan gaya hormat bak polisi.
Aku kembali ke tempat di mana Bella duduk, tidak menunggu lama pesanan yang ku pesan tiba. Aku mengangguk kan kepalaku ke Mbak Kantin dengan arti isyarat terimakasih.
" Banyak amat makannya, dua mangkok..dua mangkok loh??! " ujar Bella dengan nada mengejek.
" Heh, Nih buat lo nanti lo sakit perut siapa juga yang repot " jawabku sambil memutar bola mataku, ku serahkan mangkuk yang berada didepanku padanya.
" Hehe makasih, nanti uangnya gue ganti deh "
Ia meraih mie ayam tersebut, segulung besar mie pun akhirnya mendarat di mulutnya.
" Nah, itu mie langsung dimasukin gak jebol tuh mulut, katanya gak lapar " sindir ku sambil tertawa.
" Rezeki jangan ditolak, masa dibiarin " kuekeh Bella mencoba membela dirinya.
" Ah masa?! "
" Bodo! " ucapnya dengan memperlihatkan lidahnya. Kami tertawa lepas setelahnya, aku tersenyum melihat Bella kembali fokus dan tidak melamun memikirkan masalahnya.
" Hati-hati Itu mulutnya kemasukan lalat! " Seru kelas lain sambil menatap kami berdua. Terdengar seluruh kantin menertawakan kami. kami yang mendengar pun lantas tertawa dan Bella pun menyahut.
" Gak papa, lalat nya kecil dari pada yang di sono " tunjuk bela dengan mulutnya ke siswa tadi. Terlihat teman sebangkunya sedang menyuap mienya tanpa permisi. Kantin pun kembali riuh penuh tawa.
" By the way, lu kenapa si? tadi pagi biasa-biasa aja " kata ku setelah kantin kembali hening.
" Ada masalah ya? kalo iya cerita aja kali aja bisa bantu " - lanjutku lagi.