Chereads / Kaisar Dewa Sang Pemukul Surga / Chapter 47 - Keadaan Buruk

Chapter 47 - Keadaan Buruk

Mata Qin Tian terbelalak saat dia melihat melihat Singa besar di depannya yang tampak sebesar gunung.

Taringnya yang berwarna emas tampak seperti dapat mengunyah bahkan seekor Naga, sementara cakarnya yang tajam terlihat seolah-olah itu dapat mengoyak bahkan tujuh lapis langit, sekalipun.

"Itu kamu." Qin Tian berbicara dengan ekspresi terkejut.

Dia akhirnya menyadari kalau Singa inilah monster spiritual yang berada dibalik serangan gerombolan binatang spiritual.

Namun, Qin Tian tidak pernah menyangka kalau itu sebenarnya memiliki kekuatan yang sangat besar untuk tingkat kultivasi tahap terlambat ranah Semi-Transenden.

Singa itu pada dasarnya sama dengannya, memiliki kekuatan tempur yang melampaui dua tahap kultivasi sekaligus.

Mengingat seberapa lemah kelompok monster spiritual di dunia Alasta dan Deserted Land, seharusnya tidak ada yang memiliki kekuatan tempur seperti itu.

Diantara kelompok binatang spiritual, Singa berjenggot emas ini bisa dikatakan sebagai jenius yang tiada taranya. Itu mungkin memiliki bakat yang sama dengan Qin Tian.

Qin Tian tidak bisa untuk tidak terkejut melihat ada monster spiritual seperti itu di Deserted Land, yang terpencil.

Dan yang paling mengejutkan Qin Tian tentu saja adalah penampilan Singa itu.

Dalam catatan tentang monster spiritual, Qin Tian belum pernah melihat Singa seperti itu yang memiliki jenggot berwarna emas dan bahkan mengenakan jubah berwarna emas seolah-olah itu adalah Kaisar para Singa.

Hanya dari penampilan Singa itu, siapapun bisa tahu kalau itu pasti tidak sesederhana monster spiritual biasa.

"Roar..." Menanggapi kata-kata Qin Tian, Singa itu hanya mengeluarkan raungan keras ke arah Qin Tian.

Bersamaan dengan itu, dia juga mengangkat salah satu tangannya dan melemparkan tinjunya yang sangat besar ke arah Qin Tian yang sekecil semut.

Sejak Singa itu menunjukkan diri sejatinya, Qin Tian tahu kalau dia tidak akan bisa menghindari serangannya mengingat betapa dekatnya jarak mereka.

Yang bisa dia lakukan saat ini hanyalah mengedarkan lebih banyak energi spiritual miliknya untuk memperkuat pertahanannya.

Mengingat perbedaan kekuatan mereka, Qin Tian tahu kalau dia pasti tidak akan cocok melawan Singa itu hanya dengan kekuatannya saat ini.

Namun, jika itu benar-benar ingin mengalahkannya, Singa itu masih membutuhkan setidaknya sepuluh serangan

Hanya satu serangan, itu paling-paling hanya bisa membuat Qin Tian memuntahkan beberapa suap darah.

Jika Qin Tian ingin melarikan diri, dia mungkin masih dapat melakukannya.

Dan mereka juga masih memiliki bahtera terbang yang memiliki kecepatan lapisan pertama Transenden, setara dengan Singa itu.

Tentu saja, untuk saat ini, tidak mungkin baginya untuk melarikan diri.

Tinju Singa itu tampak seperti gunung kecil di mata Qin Tian.

Ketika itu hanya berjarak sekitar sepuluh meter lagi darinya, seluruh sudut pandang Qin Tian sudah ditutupi oleh tinju itu.

Whoosh...

Qin Tian menutupi seluruh tubuhnya dengan petir ungu.

Baut petir yang tak terhitung jumlahnya, yang cukup untuk menutupi seluruh kota, terkondensasi hanya di sekeliling Qin Tian. Itu tampak seperti armor yang disempurnakan dengan segunung besi.

"Yang Mulia!" Teriakan yang dipenuhi dengan kekhawatiran bisa terdengar dari para prajurit Pelindung Guntur ketika mereka melihat Qin Tian.

Jika tinju Singa itu memukul mereka, mereka sangat yakin kalau mereka akan bertemu dengan pembuat mereka pada saat itu juga.

Namun, tidak peduli bagaimana mereka berteriak, Singa itu terus mendorong tinjunya ke arah Qin Tian.

Bam.

Suara dentuman yang sangat nyaring seolah-olah langit sedang ambruk, bisa terdengar ketika Qin Tian dipukul oleh tinju Singa.

Whoosh.

Pada saat itu juga, tubuh Qin Tian terlempar dengan kecepatan yang tak terbayangkan.

Satu kilometer.

Sepuluh kilometer.

Hanya dalam waktu yang dibutuhkan untuk mengedipkan mata, dia sudah terlempar hingga sepuluh kilometer jauhnya.

Saat dia terlempar, dia bahkan menabrak beberapa binatang spiritual.

Namun, karena kekuatan mereka sangat lemah, Qin Tian justru secara langsung menembus melalui tubuh mereka.

Dua puluh kilometer.

Dalam sekejap lagi, Qin Tian sudah melintasi jarak dua puluh kilometer. Bagi kultivator seperti dia, itu tentu saja bukan jarak yang terlalu jauh.

!

Saat itu, tepat di mana Qin Tian akan lewat, ada gundukan batu yang cukup besar.

Qin Tian yang tidak dapat mengendalikan tubuhnya, dapat dipastikan kalau dia akan menabrak gundukan batu itu.

Meskipun dia akan menderita lebih banyak rasa sakit, Qin Tian sebenarnya merasa senang melihat gundukan batu itu. Bagaimanapun juga, jika tidak ada sesuatu yang menahannya, dia mungkin akan terlempar hingga sejauh dua ratus kilometer lebih.

Qin Tian khawatir kalau Singa itu mungkin tiba-tiba mengejarnya dan menyerangnya lagi ketika dia sedang tidak berdaya.

Boom.

Ledakan yang bahkan lebih dahsyat terjadi saat Qin Tian menabrak gundukan batu itu yang besarnya hampir satu kilometer.

Bruak.

Pecahan batu yang tak terhitung jumlahnya berhamburan dari sana sebelum itu terlempar ke kejauhan.

"Uhuk. Uhuk. Uhuk."

Di tengah sisa-sisa gundukan batu, Qin Tian tidak bisa menahan dari memuntahkan beberapa suap darah.

Wajahnya terlihat pucat saat dia merasakan beberapa tulang di tubuhnya retak dan patah.

Meskipun itu mungkin bukan cedera yang terlalu berat bagi seorang kultivator, namun untuk Qin Tian yang belum pernah merasakan penderitaan dalam hidupnya, cedera seperti itu sudah cukup untuk membuatnya merasa menderita dan ingin menangis.

Untungnya, saat ini dia memiliki petir surgawi yang sangat ajaib. Saat Qin Tian terluka, itu langsung bersirkulasi di dalam tubuhnya, membantu menyembuhkan luka-lukanya dengan sangat cepat.

Qin Tian yakin kalau kecepatan penyembuhan tubuhnya saat ini seharusnya mencapai seratus kali lebih cepat daripada tanpa petir surgawi.

Meskipun keadaannya saat ini sangat mengkhawatirkan, namun karena dia khawatir Singa itu akan menyerangnya lagi, Qin Tian segera berdiri dan terbang dari tumpukan batu dengan pakaian compang-camping dan penuh debu.

Penampilannya sekarang benar-benar terlihat berbeda. Dia tidak lagi memiliki keanggunan seorang Pangeran. Dia sekarang terlihat sangat berantakan sehingga sulit untuk membedakan apakah dia seorang pengemis atau gelandangan.

Ini adalah pertama kalinya Qin Tian mengalami keadaan yang sangat buruk. Dia ingin bersumpah kalau dia tidak akan pernah mengalami hal seperti ini lagi di masa depan, namun dia tahu kalau itu hanya akan menjadi angan-angan. Berjalan di jalan ini, siapapun ditakdirkan untuk mengalami banyak penderitaan.

Saat dia berada di udara, Qin Tian melihat Singa berjenggot emas masih berada di kejauhan.

Untungnya, monster itu tidak langsung mengejarnya setelah memukulnya. Itu hanya berjalan dengan santai ke arahnya dengan ekspresi arogan dan sombong.

Qin Tian tidak bisa untuk tidak bertanya-tanya monster jenis apa, Singa berjenggot emas ini sehingga itu bisa membuatnya jatuh ke keadaan ini.

"Semuanya, segera mundur dulu dan masuk ke bahtera." Qin Tian kemudian berteriak, memerintahkan Pasukan Pelindung Guntur untuk segera mundur.

Dia sangat jelas, dengan kekuatan mereka, tidak mungkin mereka bisa melawan Singa berjenggot emas yang memiliki kekuatan seorang Transenden.

Bahkan jika dia adalah seorang jenius yang tiada taranya, dan memiliki takdir yang luar biasa dengan mendapatkan warisan seorang Godking, dia tidak memiliki cara untuk menciptakan keajaiban pada saat ini.

Kecuali menerobos ke tahap berikutnya, tidak ada cara baginya untuk bertarung secara setara dengannya. Namun, Qin Tian tahu, untuk saat ini, sangat mustahil baginya untuk melakukan terobosan kultivasi.