"Bagaimana aku bisa duduk di sebelahmu jika aku tidak berdiri?" ucap Quan Rui dengan sungguh-sungguh, kemudian dia membungkuk untuk mencium bibir Bai Ran.
"Uh, kamu..." Sisa ucapan Bai Ran tertutup karena ciuman dari Quan Rui.
Ciuman Quan Rui rasanya begitu manis hingga membuat Bai Ran tidak mampu menolaknya.
Mereka sudah sepakat bahwa mereka datang ke Lucheng kali ini untuk berbulan madu. Jika keduanya tidak bermesraan, mana mungkin ini bisa disebut bulan madu?
...
Ketika Pengurus ketiga menemukan Quan Rui dan Bai Ran, Quan Rui sedang menggendong Bai Ran di punggungnya. Mereka berdua mengobrol dan tertawa sambil berjalan melewati pintu toko permen kecil.
"Tuan menantu, Nona! Akhirnya saya menemukan Anda berdua!" Pengurus ketiga berlari terengah-engah. Terlihat jelas bahwa kakinya terasa sedikit tidak nyaman. Saat berjalan, mungkin dia tidak terlihat aneh, namun saat berlari, dia terlihat melompat satu demi satu.