Jika dipikir-pikir, waktu itu Quan Rui sudah membantu Bai Ran dan ibunya.
Hanya untuk membalas kebaikan Quan Rui, apa hak yang Bai Ran miliki hingga ia berani membuat keributan dengan Quan Rui?
Pada akhirnya, yang sedih hanyalah Bai Ran sendiri.
Setelah memikirkan hal ini, Bai Ran pun membuka pintu dan turun dari mobil, seperti yang diminta Quan Rui.
Sepanjang proses, Bai Ran hanya menundukkan kepalanya, bahkan tidak mengangkat matanya untuk melihat Quan Rui. Dia berjalan dengan egois dan tidak mau berbicara sama sekali.
Quan Rui turun dari sisi lain mobil dan berpikir bahwa Bai Ran akan menunggu dirinya untuk masuk bersamanya. Tidak disangka, Bai Ran malah masuk ke dalam sendirian kali ini.
Bukankah kemarin Bai Ran mengatakan bahwa menunggu itu berarti ingin masuk butik bersama Quan Rui?
Hati seorang wanita benar-benar seperti jarum di bawah laut.
Quan Rui sungguh tidak mampu menebaknya.